Neutron Yogyakarta

Minta 192 RW Jadi Kampung Religi

Minta 192 RW Jadi Kampung Religi
RESMI: Wali Kota Magelang didampingi Wakil Wali Kota Magelang, Sekretaris Daerah Kota Magelang, dan jajaran Forkompimda saat menandatangani pencanangan kampung religi.(Naila Nihayah/Radar Jogja)

MAGELANG, Koran Magelang – Pemkot Magelang mencanangkan 11 kampung religi di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Kamis (23/6). Pencanangan ini sejalan dengan salah satu program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, yakni Program Magelang Agamis (Programis).

Sebanyak 11 kampung tersebut, diantaranya Kampung Dalangan dan Pajangan di Kecamatan Magelang Utara, Kampung Boton, Jambon, Kemirirejo, Bogeman dan Nambangan di Kecamatan Magelang Tengah. Lalu, Kampung Karangkidul, Tidar Warung, Sampangan dan Ngaglik, serta Tidar Baru di Kecamatan Magelang Selatan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menuturkan, Kampung Religi merupakan implentasi salah satu dari sembilan program unggulan Pemkot Magelang, yakni Programis. Dia menargetkan, minimal ada satu kampung religi di tiap kelurahan.Dia menyebut, sebelumnya sudah ada enam kampung religi yang sudah dicanangkan, yakni Kampung Wates Beningan, Tuguran, Ngentak, Tidar Krajan, Ganten, dan Cemara Asri. “Tahun ini sekaligus dicanangkan 11 Kampung Religi karena target tahun ini minimal ada 17 kampung,” paparnya, di Pendopo Pengabdian, Kamis (23/6).

Setelah dicanangkan, target ke depan akan diadakan lomba antar-Kampung Religi dari 17 kampung tersebut. Dia mengatakan, kegiatan tersebut sebagai stimulan kepada masyarakat lebih peduli dalam merawat eksistensinya agar semakin lestari.

Hadi berharap, kegiatan ini tidak sekadar pencanangan namun betul-betul terwujud kampung yang religi. Hal ini dimaksudkan agar perilaku yang baik di masyarakat akan meningkat dan perilaku buruk menurun, sekaligus dalam rangka mewujudkan Programis di Kota Magelang.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menuturkan, dengan pencanangan Kampung Religi di Kota Magelang ini diharapkan semakin tinggi pula komitmen masyarakat. Terutama dalam mengamalkan nilai-nilai agama dan menjaga kerukunan serta toleransi beragama.

Aziz mengaku senang lantaran tidak mengira akan mendapat respons dari masyarakat terkait pencanangan ini. Dia meyakini, masyarakat Kota Magelang cenderung baik dan toleran.Kendati dekimian, dia mengaku belum puas dengan apa yang telah dicapai. Lantaran kebaikan dan toleransi harus terus didorong dan dibagi. “Saya belum puas sampai di sini. Saya minta camat dan lurah untuk segera melanjutkan pembentukan kampung religi tiap RW,” tegasnya.

Ketika hal itu direalisasikan, nantinya bakal ada 192 kampung religi di Kota Magelang. Aziz ingin membuat Kota Magelang lebih kondusif dan toleran. Hal ini sejalan dengan Programis yang pada hakikatnya semua komponen dari pemerintah, masyarakat, dan stakeholder berperan aktif guna mewujudkan Kota Magelang menjadi Kota Religius. Dia menegaskan, Progamis tidak hanya untuk agama Islam saja, tapi juga semua agama tanpa terkecuali. Program ini, kata dia, juga sudah diakui di tingkat nasional sebagai program bernuansa religius di Indonesia. (aya/pra/sat)

Lainnya

Exit mobile version