Neutron Yogyakarta

Bedah Rumah dan Buatkan MCK

Bedah Rumah dan Buatkan MCK
SIMBOLIS: Bupati Magelang saat menyerahkan bantuan hibah kepada Ponpes Roudhotul Hikmah dan bantuan bedah rumah pada warga Desa Pucang.(ISITIMEWA)

MAGELANG, Koran Magelang – Bupati Magelang Zaenal Arifin menyerahkan bantuan dana hibah tahun anggaran 2022 kepada Pondok Pesantren Roudhotul Hikmah untuk pembangunan MCK. Selain itu, juga kepada Kelompok Kader Pembangunan Desa Pucang, Kecamatan Secang untuk pemugaran rumah kurang mampu.

Zaenal menyampaikan, penyerahan bantuan dana hibah ini merupakan wujud kehadiran sekaligus bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2016 tentang tata cara pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Magelang. Dia berharap, bantuan dana hibah yang telah diterima, dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan diajukan,” katanya, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Magelang, Sabtu (25/6).

Dikatakan, pemberian bantuan itu juga sebagai refleksi komitmen atas kesungguhan Pemkab Magelang dalam mengajak seluruh komponen masyarakat, untuk bersama-sama membangun dan menyejahterakan warganya. Juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial atas komitmen Pemkab Magelang dalam rangka meringankan beban warganya.

Upaya yang dilakukan itu, juga selaras dengan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Magelang. Yang mana penanggulangan kemiskinan menjadi satu prioritas utama pembangunan daerah Kabupaten Magelang. Adapun jumlah bantuan yang diserahkan antara lain bantuan bedah rumah sejumlah Rp 30 juta dari Bank Bapas 69. Serta bantuan pembangunan MCK dan tempat wudhu di Ponpes Roudhotul Hikmah dari Bank Jateng Mulia sebesar Rp 70 juta.

Sementara itu, Kepala Desa Pucang Anwari mewakili warga Desa Pucang dan keluarga besar Ponpes Roudhotul Hikmah menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Dia berharap, bantuan itu bisa bermanfaat dan dia juga berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan dengan sebaik-baiknya.”Semoga Pak Bupati dan jajarannya selalu istiqamah dalam memegang kendali pemerintahan di Kabupaten Magelang untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat,” harapnya. (aya/pra/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)