MUNGKID, Koran Magelang – Mekanisme pelaksanaan dan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran 2022/2023 belum ditentukan. Mengingat pandemi belum benar-benar selesai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang dan sekolah juga masih perlu berhati-hati.
Mekanisme tersebut masih harus dikaji dan dirumuskan terlebih dahulu. Sebelum benar-benar melaksanakan PTM. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin mengaku, belum memastikan PTM bisa dilakukan 100 persen. Pasalnya, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan dievaluasi.
Kendati demikian, jika orang tua masih keberatan untuk menyekolahkan anaknya secara tatap muka, sekolah juga tidak bisa memaksanya. “Mereka akan kami beri kesempatan melakukan pembelajaran daring,” ujarnya, Senin (4/7).
Bupati Magelang Zaenal Arifin, akan mengupayakan agar para siswa di tahun ajaran baru dapat mengikuti PTM 100 persen. Dia tengah meminta kepada Disdukbud bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan kajian khusus terkait dengan PTM. “Insyaallah bisa, saya sedang minta ke Disdikbud dan Dinkes untuk berkomunikasi soal itu (PTM, red),” paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Magelang Bela Pinarsi mengatakan, data dan hasil evaluasi dari Disdikbud harus diperoleh terlebih dahulu. Terutama terkait pelaksanaan PTM selama ini bagaimana. Setelah itu, Dinkes akan melakukan langkah preventifnya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, seperti muncul klaster Covid-19 varian baru.
Kesiapan sekolah juga dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan PTM 100 persen. Diantaranya ketersediaan peralatan cuci tangan hingga masker. “Apakah bisa langsung semua (sekolah) dibuka (100 persen) atau tidak. Nanti akan kami koordinasikan dengan Disdikbud sesuai arahan Pak Bupati,” katanya.
Dia mengatakan, saat pelaksanaan PTM, idelanya ada uji petik kepada siswa. Namun, dia juga masih harus memastikan kondisi dan hasil evaluasi akhir pelaksanaan PTM selama ini.
Terkait dengan pembukaan kantin sekolah, Bela juga belum memastikan. Pemerintah pusat juga masih mengimbau untuk waspada, sehingga soal jarak antar meja siswa, lanjut dia, belum ada arahan lebih lanjut. “Kami akan lihat, apakah kantinnya juga ramah Covid-19 atau tidak, guru juga kesiapannya seperti apa,” bebernya.
Dia berharap, kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang akan turun dan bisa menyelenggarakan PTM 100 persen. “Harapan kami, anak-anak bisa PTM semua dan kembali normal seperti sebelum pandemi,” imbuhnya. (aya/bah/sat)