Neutron Yogyakarta

Masih Minim Tenaga IT

Di Kantor Desa Kabupaten Magelang
Masih Minim Tenaga IT
KERJA SAMA: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang usai menandatangani kerja sama pemanfaatan sertifikat elektronik beberapa waktu lalu.(ISTIMEWA)

MUNGKID, Koran Magelang – Sebanyak 90 persen desa di Kabupaten Magelang sudah terkoneksi jaringan internet. Dari jumlah tersebut, ada 115 desa yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, sedangkan beberapa diantaranya mandiri atau memilih operator lain.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang, Endra Endah Wacana menyebutkan, sebagian besar desa di wilayah tersebut sudah terkoneksi jaringan internet. Bahkan, ketika ada satu kegiatan berskala besar dan minim jaringan, Pemkab Magelang ikut membantunya.

“Ketika di desa ada event besar dengan bandwidth 30 atau 50 mbps, bisa di-upgrade menjadi 100 mbps. Termasuk event besar dimana daerah tersebut tidak ada jaringan internet,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (4/7).

Kendati demikian, ketersediaan jaringan internet tersebut tidak diimbangi dengan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang information and technology (IT) pada kantor pemerintahan desa. Endra menyebut, 61,7 persen desa tidak memiliki tenaga IT yang mumpuni.

Selain itu, berdasarkan hasil survei, ada 46,7 persen desa mengeluh jaringan internet yang tidak stabil. Hal ini lantaran kontur tanah yang tidak seimbang, seperti di daerah pegunungan. Di sisi lain, ada pula yang mengeluh karena akses jaringan yang tidak merata di setiap desa.

Namun, Endra menuturkan, ada beberapa desa yang telah menyelenggarakan internet dan dikelola oleh BUMDes. Seperti halnya di Kecamatan Grabag. Pemerintah desa berinisiatif memasang tiang internet sendiri. Mereka juga kerap berkomunikasi dengan Diskominfo dan berkonsultasi soal penggunaan teknologinya.

Untuk mendorong program digitalisasi desa, diperlukan tenaga teknis atau operator IT yang memadai. Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah desa guna mendorong program tersebut. Yakni penyiapan perangkat atau alatnya, sistem jaringan dan SDM.

Diskominfo Kabupaten Magelang sendiri sudah sering melakukan bimbingan teknis (bimtek) untuk peningkatan kapasitas SDM tenaga IT untuk pemerintah desa. Namun, dia menyebut, beberapa pemuda yang telah mengikuti bimtek, rata-rata sudah berpindah tempat.

Sehingga saat bimtek selanjutnya, anggota dari pemerintah desa itu sudah berganti. Mau tidak mau, Diskominfo juga harus melatihnya dari awal. “Kendalanya, mereka pindah tempat. Yang perempuan kadang ikut suami karena rata-rata berasal dari kalangan pemuda,” kata Endra.

Tahun ini, kata dia, bimteknya berfokus pada UMKM. Agar para pelaku UMKM benar-benar memanfaatkan IT. Seperti pemanfaatan aplikasi Jelajah Magelang yang notabene mewadahi para pelaku UMKM bisa promosi produknya.
Dia berharap, jaringan internet tersebut kemudian bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Selama ini, jaringan tersebut baru digunakan untuk pelayanan administrasi desa. Menurutnya, fasilitas internet di setiap desa akan mendorong program digitalisasi desa. (aya/bah/sat)

Lainnya