Neutron Yogyakarta

Gegara Sampah, Kebumen Kebanjiran

Gegara Sampah, Kebumen Kebanjiran

KEBUMEN – Hujan deras yang terjadi pada Rabu malam (13/7) mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga di sekitaran Kota Kebumen tergenang banjir. Disebut penyebabnya karena saluran irigasi yang tersumbat sampah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kebumen Haryono Wahyudi mengatakan, sejak air mulai meninggi pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan. Menurutnya, banjir kali ini dipicu keberadaan tumpukan sampah di pintu air samping Kantor Pegadaian Kebumen. Lebih dari itu, saluran irigasi tidak mampu lagi menampung air akibat sumbatan sampah disertai intensitas hujan tinggi sejak petang. “Penanganan yang dilakukan adalah sampah yang menghambat aliran air kita bersihkan. Tim semua masih terus bekerja,” ujar Haryono, Kamis (14/7).

Setidaknya dilaporkan ada sembilan titik banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 10-30 sentimeter.Titik-titik yang terendam banjir meliputi perempatan Tugu Lawet, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Hasim Asyari ke arah timur hingga taman kota. Kemudian, Jalan Kaswari sebelah timur, Jalan Kusuma, Jalan Sutoyo ke arah timur hingga utara pasar, Jalan Pemuda, Jalan Suprapto dan Jalan Merdeka depan DPRD Kebumen.

Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi titik penyumbatan sampah atau sekitaran Pasar Tumenggungan untuk melakukan pembersihan. Dinas PUPR, kata Haryono, akan terus memantau dan berkoordinasi dengan BPBD Kebumen dalam penanganan sampah. “Alat berat sudah kita sediakan di depan pasar. Sehingga ke depan kita harapkan tak ada lagi bajir di kota Kebumen,” ucapnya.

Menurutnya, optimalisasi penanganan banjir akan dilakukan dengan membangun saluran irigasi dua sisi. Tepatnya sisi pinggir Jalan Soekarno Hatta dialirkan menuju Sungai Lukulo. Demikian juga penanganan di Jalan Sutoyo dari perempatan SMA Negeri 1 sampai perempatan Bakso Urip akan segera dikerjakan. Langkah ini sekaligus masuk dalam program penataan pusat kota menuju program pedestrian. “Akan segara kita gunakan untuk pembuatan drainese dalam penataan kota, Kedua paket tersebut akan selesai dikerjakan pertengahan Desember,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kebumen Munadi menambahkan, selain kawasan perkotaan banjir juga dilaporkan terjadi di sekitar Pasar Ayah hingga arah Pantai Logending dengan ketinggian berkisar 10 -40cm. Dia pun mengimbau kepada pengguna jalan tetap berhati-hati ketika area tergenang banjir. “Kita sudah melakukan asesement ke lokasi. Termasuk di sekitar Pasar Rumput sekitar Pasar Ayah,” ucapnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version