KEBUMEN -Tembakau dan masyarakat Desa Karanggayam merupakan dua irisan yang tak terpisahkan. Masyarakat setempat mampu membawa tembakau menjadi ikon daerahnya. Beruntung, perjuangan mereka menanam tembakau saat ini terbayarkan dengan kenaikan harga hingga dua kali lipat.
Para petani tembakau di Desa Logandu, Karanggayam sedikit bernafas lega atas kondisi kenaikan harga tembakau. Saat ini harga di tingkat petani tembus dua kali lipat, dari harga normal berkisar Rp 70 ribu menjadi Rp 150 ribu per kilogram.
Sekretaris Kelompok Petani Tembakau Sido Maju Desa Logandu Mardiadi mengaku bersyukur para petani bisa marasakan manisnya hasil bercocok tanam tembakau. Kenaikan harga cukup signifikan diharapkan mendorong minat para petani untuk kembali menanam serta meningkatkan kualitas temabakau. “Rata-rata Rp 150 ribu, bahkan sekarang ada yang berani Rp 200 ribu karena satu ons eceran sudah Rp 30 ribu,” jelasnya, Kamis (14/7).
Mardiadi mengatakan, kenaikan harga ini dipicu perubahan iklim yang mengakibatkan kelangkaan pasokan tembakau. Mayoritas, masyarakat Desa Logandu akan memanfaatkan masa tanam tembakau selepas musim panen padi. “Mei kemarin sudah mulai tanam. Mengacu kalender musim sudah masuk kemarau tapi nyatanya masih hujan. Barang jadi langka dan mahal,” katanya.
Tembakau, kata Mardiadi, menjadi potensi pendapatan masyarakat Kebumen bagian utara. Dengan kondisi alam mendukung, tembakau menjadi satu-satunya sektor pertanian cukup menjanjikan. Dalam sekali panen saja di Desa Logandu mampu menghasilkan 40 ton lebih tembakau kering. “Sudah turun temurun tanam tembakau. Soalnya tidak cuma dijual tapi dipakai sendiri,” terangnya.
Dilihat secara kasat mata tembakau ini memiliki ciri khas dengan dua ikat tali. Setiap ikat atau gulung berisi tembakau 3-4 ons. Coraknya mengkilap dengan warna merah kehitam-hitaman. “Tembaklau bagus pasti mengkilap. Dan ketika disimpan semakin bagus asal penyimpanan benar,” terangnya.
Bicara kualitas, tembakau Karanggayam tidak kalah dengan penghasil tembakau daerah lain. Tidak hanya diminati masyarakat Kebumen, tembakau ini juga banyak diburu masyarakat daerah lain khususnya di wilayah selatan atau sepanjang pesisir. “Kirim sampai ke mana-mana, karena kami tanam kan bukan baru setahun atau dua tahun. Cilacap juga ambil ke Karanggayam,” tuturnya. (fid/pra)