Neutron Yogyakarta

Gelombang Tinggi, Nelayan Pantai Depok Libur Melaut

Pilih Perbaiki Jaring Ikan dan Rawat Mesin Kapal
Gelombang Tinggi, Nelayan Pantai Depok Libur Melaut

BANTUL – Para nelayan di Pantai Depok, Kretek, Bantul terpaksa libur melaut. Hal ini karena kawasan pesisir pantai selatan diterjang gelombang tinggi. Konidisi ini pun, sudah dirasakan selama sepekan terakhir.

Pantauan Radar Jogja di lokasi Jumat (15/7), gelombang tinggi memang terjadi di kawasan Pantai Depok. Bahkan, air laut sampai menggenangi kawasan parkir kendaraan yang jaraknya dari bibir pantai sekitar 50 meter.

Nelayan Pantai Depok Mulyadi mengatakan, selama satu minggu terakhir dia tidak memiliki sumber pendapatan. Sebab dengan kondisi gelombang tinggi kapal pun tidak bisa diterjunkan ke pantai.

Guna mengisi waktu luangnya, pria 54 tahun itu lebih memilih memperbaiki jaring-jaring ikan dan melakukan perawatan mesin kapal selama tidak melaut. Sehingga ketika nanti gelombang laut sudah cukup bersahabat, dia pun bisa langsung berangkat untuk menangkap ikan. “Sesekali juga mencari uang tambahan di perahu wisata Laguna Depok,” ujar Mulyadi saat ditemui.

Kondisi serupa juga dialami Sukir. Nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah ini mengaku harus makan seadanya. Karena tidak memiliki pekerjaan sampingan, selain melaut. Karena itu, dia pun berharap agar kondisi gelombang bisa kembali normal. “Perkiraan mungkin 18 Juli nanti ombak sudah agak melandai,” bebernya.

Sementara itu, seorang penjual warung makan seafood Pantai Depok Hayati mengaku, dengan kondisi gelombang tinggi seperti saat ini memang sangat berdampak pada kunjungan wisatawan. Selama sepekan ini, diakuinya kunjungan wisata tergolong sangat sepi karena banyak orang takut untuk datang ke laut.

Apabila kondisi gelombang tinggi terus terjadi, menurutnya juga akan mengancam keberlangsungan aktifitas ekonomi warung seafood di pesisir Pantai Depok. Sebab, terhitung ada ratusan warung makan di kawasan tersebut yang terancam abrasi air laut. “Ya kalau kondisi seperti ini kami ini kami hanya bisa pasrah saja,” kata Hayati.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (15/7), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta mengeluarkan peringatan dini. Agar warga waspada gelombang tinggi. Prakirawan BMKG menyebut tinggi gelombang di perairan pantai selatan berkisar antara 4-6 meter. Sehingga masyarakat pun dihimbau supaya waspada terhadap potensi gelombang tinggi. (inu/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)