Neutron Yogyakarta

Saddam dan Kim Jeffery Mulai Ikut Latihan

Sejumlah Pemain PSS Yang Cedera Kembali Merumput
Saddam dan Kim Jeffery Mulai Ikut Latihan

SLEMAN – Jelang sepak mula Liga 1 2022/23 pada Sabtu (23/7) mendatang, beberapa pemain PSS Sleman yang sebelumnya mengalami penyembuhan cedera sudah bergabung ke latihan rutin. Hal itu diungkapkan oleh fisioterapis PSS Sleman, Alifano Dwi Cahyo. Pemain yang mulai sembuh di antaranya Fandi Eko Utomo, Arlan Agma Dinata, dan Kim Jeffrey Kurniawan.

“Untuk kondisi pemain saat ini sudah ada beberapa pemain yang bisa bergabung bersama tim yaitu Fandi Eko, Arlan Agma, dan Kim Jeffrey. Kondisi untuk Fandi Eko dan Arlan Agma bisa dibilang pulih 100 persen,” ujar Alifano. Fandi Eko absen sejak pertandingan keempat babak grup Piala Presiden 2022. Sementara Arlan Agma sudah tidak tampil pada laga perempat final.

Berbeda dengan Fandi Eko dan Arlan Agma, Kim Kurniawan masih belum pulih seratus persen meski sudah bergabung dalam latihan. Alifano mengungkapkan, Kim masih mengeluhkan sakit pada bahunya.”Untuk Kim masih ada sedikit penyembuhan lagi di bagian bahunya,” terang Alifano.

Seperti diketahui, Kim Jeffrey Kurniawan sempat mengalami robekan ligamen di bagian bahu.Cedera tersebut terjadi ketika Kim membela PSS Sleman melawan Persik Kediri pada putaran pertama Liga 1 2021/22. Saat itu mantan pemain Persib Bandung itu mengalami dislokasi bahu. Tak lama berselang, Kim kembali merasakan cedera bahu. Ketika diperiksa ternyata ada robekan di bagian ligamen bahu.

Untuk itu, sampai saat ini pemain yang juga pernah membela Persema Malang tersebut belum bisa melakukan kontak fisik ketika sesi latihan bersama. “Untuk Kim saat ini dia belum bisa berlatih dengan risiko ada kontak fisik. Tapi untuk main bola-bola individual sudah aman,” beber mantan fisioterapis Mitra Kukar itu.

Selain tiga nama di atas, Alifano juga menjelaskan mengenai penyerang muda Super Elang Jawa, yakni Saddam Emiruddin Gaffar yang sebelumnya mengalami cedera dan sudah mengikuti latihan bersama tim. Secara umum, dia menjelaskan kondisi striker 20 tahun tersebut sudah 100 persen fit. “Saddam sudah tidak ada masalah, tidak ada nyeri dan lain-lain, hanya ada sedikit trauma. Selain itu, Saddam masih perlu mengembalikan kondisi fisiknya,” jelasnya.

Sebagai informasi, Saddam Emirudin Gaffar terakhir kali tampil di Liga 1 pada musim 2021/22 lalu. Hanya tampil pada dua laga, striker kelahiran Jepara itu kemudian menepi hingga akhir musim setelah mengalami cedera ACL. Kondisinya sempat semakin parah karena dia ditangani oleh dokter gadungan, Elwizan Aminuddin. Beruntung, Saddam kemudian mendapat perawatan medis yang tepat.

Sementara itu, kondisi Purwaka Yudi, salah satu pilar lini belakang PSS Sleman masih dalam perawatan tim medis. Dia ada masalah pada bagian aductor waktu pertandingan melawan Borneo FC Samarinda leg pertama semifinal di stadion Maguwoharjo, Sleman. “Untuk Ibrahim Sanjaya, saat ini ia masih dalam tahap pemulihan setelah melakukan operasi pada clavicula-nya,” pungkasnya.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)