Neutron Yogyakarta

Jajal Car Free Night di Borobudur

Jajal Car Free Night di Borobudur

MUNGKID – Malam bebas kendaraan atau car free night (CFN) mulai diujicobakan di Borobudur pada Sabtu (16/7) malam. Kegiatan ini dilakukan sebagai satu upaya untuk menghidupkan suasana malam di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur.

Tepatnya di Jalan Medang Kamulan dan Jalan Pramudyawardhani yang tiap malam ramai oleh aktivitas masyarakat. Terlebih, di wilayah itu, banyak pedagang kuliner yang menggelar lapaknya dengan memanfaatkan trotoar dan bahu jalan di sisi kiri-kanan. Sebelumnya, para pengunjung dan pengendara lain harus berbagi jalan di kawasan tersebut.Camat Borobudur Subiyanto menjelaskan, uji coba CFN ini bertujuan untuk menata kawasan wisata yang ada di sekitar Candi Borobudur. “Kami ingin menata Borobudur agar lebih rapi lagi terkait dengan kegiatan malam hari,” paparnya, Sabtu (16/7).

Di sisi lain, dia berharap dengan kegiatan ini dapat membantu para pedagang untuk memulihkan perekonomian mereka. Juga menghadirkan daya tarik tersendiri di Borobudur.Untuk mendukung kegiatan tersebut, Satlantas Polres Magelang melakukan penutupan arus lalu lintas mulai pukul 16.00-23.00. Penutupan itu dilakukan di Simpang Tiga Bu Sum, Simpang Tiga Polpar, dan di pintu lima TWC Borobudur.

Kasat Lantas Polres Magelang AKP Satrio Bagus menyebut, kegiatan CFN ini bertujuan untuk mendukung dan menambah daya tarik wisatawan ke kawasan Candi Borobudur. “Harapannya kegiatan ini menjadi salah satu ikon wisata di Borobudur dan dapat meningkatkan pendapatan warga,” kata dia.

Satlantas Polres Magelang juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir di wilayah sekitar TWC Borobudur. Untuk kendaraan dari arah Kujon, dapat memarkirkannya di sebelah barat Hotel Lotus. Sementara dari arah pasar Borobudur, dapat memarkirkan di belakang BKK.Kemudian, untuk yang dari arah Brojonalan dapat memarkirkan kendaraannya di SD Kanisius atau pintu satu Candi Borobudur. “Tapi kami sifatnya situasional, jika memang terdapat kepadatan arus lalu lintas di kawasan tersebut,” bebernya.

AKP Satrio menambahkan, petugas di lapangan juga akan selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung agar menaati protokol kesehatan (prokes) yang ada termasuk mengenakan masker. “Kami dari Satlantas Polres Magelang siap mengikuti kegiatan tersebut sehingga kamseltibcarlantas dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tambahnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)