BANTUL – Sebanyak 110 guru madrasah berbagai jenjang mengikuti pelatihan menulis publikasi ilmiah. Kegiatan yang digelar oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIJ bekerjasama dengan MAN 4 Bantul dan Jawa Pos Radar Jogja itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dengan kemampuan menulis.
Kemampuan menulis, khususnya karya ilmiah populer memang menjadi hal penting bagi para guru madrasah. Baik untuk jenjang ibtidaiyah hingga aliyah. Karena selain untuk mengembangkan kemampuan praktis dalam penulisan, karya ilmiah populer bila dipublikasikan juga dapat menunjang jenjang keprofesian yang berkelanjutan yakni kenaikan pangkat. “Seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam mengajar mendidik, melainkan juga harus mengembangkan keprofesian berkelanjutan. Salah satunya publikasi karya penulisan ilmiah ini,” ujar Masmin Afif, Kepala Kanwil Kemenag DIJ Sabtu (16/7).
Direktur GTK Kemenag RI Muhammad Zain menuturkan, pelatihan penulisan merupakan salah satu kegiatan yang sangat luar biasa. Terlebih lagi dengan menggandeng berbagai narasumber berkompeten, khususnya dari perusahaan media berpengalaman.
Menurut Zain, kemampuan menulis memang menjadi salah satu hal yang cukup penting bagi para guru. Sebab dengan menulis, nantinya literasi para pengajar akan meningkat. Serta membuat karya ilmiah yang kemudian bisa dipublikasikan untuk kebermanfaatan banyak orang.
Dengan publikasi karya ilmiah, nantinya hal tersebut juga akan menunjang kenaikan pangkat para guru madrasah. Karena masih banyak guru madrasah di Indonesia yang terkendala jenjang profesinya. Lantaran tidak memiliki kemampuan menulis karya ilmiah. “Ini bisa sebagai penguatan literasi guru madrasah. Menulis itu keabadian, kalau kita ingin dikenal harus rajin menulis,” tegasnya.
Pelatihan menulis publikasi ilmiah kali ini mengambil tema Madrasah Jogja Istimewa, dari Yogyakarta Untuk Indah. Selain diikuti guru madrasah di wilayah DIJ, pelatihan tersebut juga diikuti guru madrasah dari Aceh Besar dan Papua. (inu/eno)