Neutron Yogyakarta

22 Ribu Masyarakat Terlindungi Vaksin Dosis Lengkap

22 Ribu Masyarakat Terlindungi Vaksin Dosis Lengkap

KEBUMEN – Kesadaran masyarakat Kebumen untuk menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster terus meningkat. Tercatat, memasuki awal Juli 2022 sudah 220.491 masyarakat rentan dan umum terlindungi dosis lengkap.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kebumen Aurina Widya Hapsari menyampaikan, penerima vaksin booster sudah mengarah pencapaian positif. Meski begitu program vaksinasi Covid-19 akan terus digalakan untuk mengejar target capaian. “Tetap akan kami genjot buat yang booster. Bisa sampai 30 persen. Sekarang kan masih 20,77 persen,” jelasnya, Senin (18/7).

Aurina merinci, data penerima vaksin booster berdasarkan kategori usia dan profesi. Dari usia lansia sudah sekitar 31 ribu orang rampung menerima vaksin booster. Kalangan remaja sebanyak 4.680 ribu orang, petugas publik 29 ribu orang, tenaga kesehatan 6.658 ribu orang, sedangkan masyarakat umum 114 ribu orang. “Kami menyisir masyarakat tergolong rentan seperti lansia dan petugas medis,” ucapnya.

Dia menambahkan, tidak ada alasan bagi masyarakat yang hendak menjalani vaksin Covid-19. Sebab, sejauh ini pihaknya telah membuka gerai serta pelayanan vaksinasi di Pusekesmas yang tersebar di setiap kecamatan. “Selain di puskesmas masing-masing. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan vaksin bisa juga datang di UP3 paru,” terangnya.

Perluasan cakupan vaksinasi ini diharapkan mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity. Terlebih kini pasien terpapar Covid-19 varian baru jumlahnya terus meningkat. “Secara nasional pasien ada lonjakan dari jenis varian BA 4 dan BA 5. Kemudahan sudah kami berikan tinggal datang saja,” terangnya.

Selain vaksin booster, dari data yang terhimpun khusus vaksinasi Covid-19 penerima dosis pertama sudah sebanyak 929.898 orang atau 87,61 persen. Sementara dosis kedua sebanyak 800.858 orang atau 75,45 persen. Adapun jenis vaksin yang tersedia meliputi Moderna, Pfizer, AstraZeneca dan Sinovac. “Paling banyak kami masih stok moderna, minggu depan ada tambahan baru lagi masih menunggu dari kementerian,” tuturnya.

Terpisah, anggota DPRD Kebumen Amin Lukmantoro berpesan, agar masyarakat tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 meski kasus melandai. Salah satu bentuk kewaspadaan dengan menjalani vaksinasi lengkap serta memperhatikan protokol kesehatan. “Alangkah baiknya saling menjaga. Ikut vaksin satu sampai tiga itu pun gratis. Biar semua urusan Covid-19 cepat selesai,” katanya.

Selain memberikan kemudahan, ia pun meminta dinas terkait membuat terobosan agar masyarakat sadar dan tertarik untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster. “Oke lah sekarang mau vaksin sudah sangat mudah. Tinggal bagaimana mengajak vaksinnya kumplit,” urainya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)