Neutron Yogyakarta

SMK PN dan PN 2 Gelar MPLS dengan Kirab

SMK PN dan PN 2 Gelar MPLS dengan Kirab

PURWOREJO – SMK PN dan PN2 Purworejo mengenalkan para siswa baru tak hanya di lingkungan sekolah saja. Namun, juga diperkenalkan di lingkungan masyarakat melalui parade atau kirab yang menampilkan kreatifitas atraksi dan seni memainkan alat musik drum band.

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti sangat mengapresiasi parade yang dilakukan oleh SMK PN dan PN2 Purworejo sebagai salah satu rangkaian masa pengenalan lingkungan sekolah olah (MPLS). Dia berharap, para siswa juga dapat mencintai dan menjaga lingkungan dengan lingkup yang lebih luas. Kegiatan semacam ini menurutnya selain menjadi ajang promosi sekolah terhadap masyarakat namun juga sebagai hiburan yang dapat disaksikan langsung secara umum. “Saya berharap, setiap sekolah dalam rangkaian MPLS juga terdapat kegiatan yang bermanfaat secara lebih luas tidak hanya bagi para siswa dan guru tetapi bagi masyarakat,” sebut Yuli, Senin (18/7).

Pembina Yayasan Pembaharuan Purworejo Arie Edhy Prasetyo menyebutkan, kegiatan kirab tersebut dimaksudkan untuk mendukung Kurikulum Merdeka dan sebagai perwujudan profil pelajar pancasila yang akan dimulai pada tahun ajaran 2022/2023. “Kirab diikuti kurang lebih 700 personel yang terdiri dari siswa kelas X, Kelas XI, mahasiswa PPL dari Universitas Muhammmadiyah Purworejo dan guru serta karyawan SMK PN/PN 2 Purworejo,” ungkapnya.

Dikatakan, pasukan kirab terdiri dari tujuh bergodo yakni pasukan pembawa bendera merah putih, pasukan pembawa panji panji, pasukan pedang pora , diikuti pasukan seni dolalak, pasukan guru dan karyawan, pasukan drumband, disusul pasukan siswa baru kelas X, kelas XI dan ditutup pasukan penjaring

Kepala Sekolah SMK PN 2 Rakhmi Widayati mengatakan, kegiatan yang dilakukan pertama kali oleh peserta didik baru sebagai upaya untuk mengenal program sekolah. Selain itu, sebagai ajang belajar, pengenalan diri, dan pembinaan kultur atau budaya di lingkungan sekolah.”Masa pengenalan lingkungan sekolah di SMK PN/PN 2 Purworejo dilaksanakan selama lima hari mulai 11 juli hingga 15 Juli lalu. Hari terakhir kirab keliling kota Purworejo yang bersamaan dengan upacara peringatan Hari Koperasi Nasional dan pembukaan event Purworejo Creative Festival,” tandas dia. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)