Neutron Yogyakarta

Persak Kebumen Bakal Kembali Merumput

Persak Kebumen Bakal Kembali Merumput

KEBUMEN – Persak Kebumen tengah bersiap diri mengikuti dua turnamen bergengsi sekaligus, yakni Liga 3 Jateng dan Piala Indonesia. Tim sepakbola kebanggaan Wong Kebumen ini dijadwalkan merumput kembali usai impian kandas di tengah jalan pada Liga 3 Nasional musim lalu.

Manajer Persak Kebumen HM Tursino mengaku, kick off putaran Liga 3 Jateng rencana akan dimulai 11 September. Sistem kompetisi liga ini menggunakan format kompetisi kandang tandang dan disaksikan jumlah penonton terbatas. Sementara Piala Indonesia, bakal digelar Agustus hingga Maret 2023.

Khusus Piala Indonesia, turnamen ini juga seiring dimulainya Liga 1 dengan diikuti 64 tim. Terdiri dari 18 tim sepak bola dari liga 1 dan 28 tim berasal dari liga 2. Selebihnya 18 tim diambil dari liga 3. Dari turnamen ini, sang juara berpeluang mewakili Indonesia di Piala AFC tahun depan.

Tak lupa, Tursino juga terus meminta dukungan kepada masyarakat khususnya kepada supporter militan atau dikenal julukan Bumi Mania. Bagi dia, dukungan menjadi sesuatu cukup berharga sebagai modal membangun semangat selama menjalani turnamen. “Mari kita sengkuyung bersama agar Persak bisa berhasil maju di Piala Indonesia dan Liga 3. Persak milik kita semua,” ujarnya Selasa(19/7).

Meski diselimuti kebanggaan bisa maju di turnamen bergengsi, namun ada satu hal yang cukup mengganjal. Yakni terkait dukungan sarana dan prasarana, utamanya stadion. Sebab, sejauh ini Persak Kebumen belum memiliki stadion memadai. “Jadi kami juga akan bermain di kandang sendiri. Masa harus numpang di stadion kabupaten lain nanti malah diketawain,” bebernya.

Lebih lanjut, kondisi Stadion Candradimuka sebagai kandang Persak Kebumen, dinilai belum siap menjadi arena pertandingan seperti Liga 3 Jateng maupun Piala Indonesia. Padahal, dalam pertandingan tersebut menggunakan sistem kandang-tandang.

Ketua Harian Askab PSSI Kebumen Restu Gunawan mengajak, pada dua laga bergengsi itu pemerintah maupun masyarakat untuk ikut memberikan dukungan dan doa. Persak Kebumen, kata Restu, sebelumnya sudah membuktikan capaian prestasi yang cukup membanggakan. Terbukti bisa lolos memasuki Liga 3. “Patut diapresiasi, kemarin sudah berjibaku naik Liga 3. Syukur besok bisa menyandang gelar juara,” ucapnya. (fid/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)