Neutron Yogyakarta
Ikuti Tes Urine Cegah dan Hindari Narkoba

Usai Apel Pagi ASN Diminta Kencing

Usai Apel Pagi ASN Diminta Kencing

MUNGKID – Ada yang berbeda usai apel pagi di lingkungan Pemkab Magelang, Senin pagi (25/7). Tak langsung bekerja, sebanyak 150 aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Magelang dikumpulkan di Ruang Bina Karya, Setda Kabupaten Magelang. Mereka diminta kencing untuk dites urinenya.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang menggelar tes urine bagi para pejabat struktural dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Magelang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kesbangpol Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi menyampaikan, kegiatan tes urine bagi para pejabat struktural di lingkungan Pemkab Magelang ini dilakukan secara mendadak usai kegiatan apel pagi. Kendati demikian, tes urine ini belum bisa menjangkau seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Magelang lantaran adanya keterbatasan kuota.

Nanda menyebut, tujuan dilaksanakannya kegiatan tes urine bagi para pejabat di lingkungan Pemkab Magelang ini guna menyosialisasikan dalam rangka upaya pencegahan dan menghindari bahaya narkoba. “Kami sebagai aparat sipil negara harus mampu memberikan contoh yang baik pada masyarakat,” katanya disela memantau kegiatan.

Selain untuk melakukan pencegahan dari bahaya narkoba di lingkungan Pemkab Magelang, kegiatan tersebut juga sebagai upaya untuk menyukseskan program nasional, yakni Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

Jumlah kuota tes urine di lingkungan Pemkab Magelang yang disediakan oleh BNN sebanyak 150 kuota, ditambah 50 kuota untuk siswa SMK Muhammadiyah Borobudur, dan 50 kuota lagi untuk siswa SMA Negeri 1 Kota Mungkid.

Bagaimana hasilnya? Dari hasil tes urine di lingkungan Pemkab Magelang baru ada satu yang menunjukkan hasil positif. Lantaran mengonsumsi obat, namun juga disertai resep dari dokter. Hal itu dianggap negatif. “Selain itu, kami juga ingin mengetahui kondisi ASN di lingkungan Pemkab Magelang,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Eko Sembodo nengatakan, meskipun tidak ada temuan positif, namun upaya ini sangat penting guna mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan Kabupaten Magelang.

Tes urine ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Presekutor Narkotika Tahun 2020-2024. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version