Neutron Yogyakarta

TMMD, Cara Merawat dan Mengikat Kebersamaan

TMMD, Cara Merawat dan Mengikat Kebersamaan

MUNGKID – Sebagai wujud dari kemanunggalan TNI dan rakyat dalam bentuk operasi bakti, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Kodim 0705/Magelang kembali digelar. Tepatnya di Desa Krinjing akan dilaksanakan pada 26 Juli-24 Agustus 2022.

Komandan Rayon Militer (Danramil) Kajoran Kapten Infanteri Abriyanto Tego Cahyono menyebut, sasaran kegiatan ini meliputi, kegiatan fisik dan non fisik. Berupa cor blok sepanjang 1.420 meter dengan lebar 2,5 meter dan tebal 0,1 meter. “Dengan hasil sementara 25 persen,” paparnya di sela membuka acara, Selasa (26/7).

Dia berharap, melalui pembangunan cor blok tersebut dapat memperlancar arus transportasi antar desa dan antar kecamatan. Selain itu, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan jiwa gotong royong masyarakat, dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Sedangkan kegiatan non fisik yang akan dilaksanakan, antara lain penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan Kamtibmas dan Narkoba, serta penyuluhan kesehatan. Seluruh kegiatan program TMMD Sengkuyung Tahap II Kabupaten Magelang ini menggelontorkan anggaran dengan jumlah Rp 551 juta.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mengatakan program TMMD ini telah menjadi bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan. Juga kegotong royongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan hari ini.

Terutama untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, memberantas narkoba, serta memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme.

Menurutnya, sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, pemerintah pusat, maupun daerah melalui TMMD seperti ini, menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali, dan mendayagunakan potensi. “Serta mengatasi berbagai isu atau persoalan terkini dengan solusi,” kata Adi.

Program TMMD ini menggunakan sistem Bottom up Planning, yakni proses perumusan pembangunan yang dilakukan secara berjenjang dari level desa hingga kabupaten atau kota. Yang memenuhi aspek kesejahteraan masyarakat dan bemanfaat untuk pertahanan Negara.

Terlebih, TMMD selama ini telah membantu pemerintah daerah dalam akselerasi pembangunan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan fisik maupun sasaran non fisik. Selain itu, kegiatan ini tentu dapat mempererat pembangunan desa, terutama untuk daerah tertinggal, terpencil, maupun terisolir.

Dia juga mengapresiasi kerja keras semua pihak dan elemen masyarakat, terutama TNI yang telah membantu secara moril dan materiil. Karena berkat kerja keras dan kesungguhan dari semua unsur, kegiatan TMMD dapat terselenggara dengan aman dan lancar sesuai dengan rencana.

Adi berharap TMMD kali ini bisa disisipkan aneka program yang menggugah ke-Indonesiaan, wawasan kebangsaan, dan nilai-nilai nasionalisme. Menurutnya, hal itu penting mengingat maraknya hoaks, perundungan atau bullying, dan ujaran kebencian yang muncul di tengah kehidupan bermasyarakat, dan berpotensi memecah belah bangsa.

“Melalui TMMD ini, mari kita gelorakan lagi semangat kolektifitas, kerja-kerja kolosal serta persatuan, dan kesatuan seluruh elemen masyarakat yang ada,” tuturnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)