Neutron Yogyakarta

Diharapkan Mendekatkan Generasi Muda Dua Negara

Kerjasama Untidar dengan Tula State University Rusia
Diharapkan Mendekatkan Generasi Muda Dua Negara

MAGELANG – Rektor Universitas Tidar (Untidar) bertolak ke Tula State University Rusia untuk menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Tepatnya dalam rangka kerja sama bilateral di bidang pendidikan, penelitian, dan sosial budaya pada Selasa (26/7).

Selain Penandatanganan MoU, maksud kunjungannya adalah membahas rencana implementasi kerja sama (plan of action) antara Untidar dan Tula State University. Terlebih, Tula State University merupakan universitas negeri terbesar di Provinsi Tula dan berdiri sejak 1930. Yang kini sudah memiliki 1.300 mahasiswa asing dari 71 negara, serta jalinan kerja sama dengan universitas di 21 negara, termasuk Indonesia.

Rektor Untidar Mukh. Arifin menuturkan, program kerja sama Internasional ini sebagai upaya membangun mitra yang kredibel dan terpercaya. Sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas kelembagaan bagi kedua perguruan tinggi.

Dia menyampaikan, siap bekerja sama di bidang pertukaran dosen dan mahasiswa, riset, serta penerbitan karya ilmiah. Harapannya, dapat mendekatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk saling mengenal serta berkontribusi pada kerja sama Indonesia dan Rusia.

Menurut dia, sebagai orang tua, pihaknya memiliki tanggung jawab agar generasi muda kedua bangsa bisa saling mendekatkan diri dan memahami. “Saat dewasa nanti bisa saling bekerja sama,” kata Arifin.

Senada dengannya, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional Tula State University Olesya Labadze berharap, dengan nota kesepahaman ini akan memberikan kontribusi positif bagi hubungan Indonesia dan Rusia. Serta berkomitmen untuk segera mengimplementasikan kesepakatan tersebut.

Selain penandatangan MoU dengan Tula State University, Rektor Untidar juga melaksanakan kunjungan dan penjajakan kerja sama dengan Rossiiskii Universitet Druzhby Narodov atau RUDN University (Universitas Persahabatan Rakyat Rusia), kunjungan dan penjajakan kerja sama ke Russian State Agricultural University Moskow, dan pertemuan dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) di Moskow. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version