Neutron Yogyakarta

Pemkab Beri Santunan 1.466 Yatim Piatu

Pemkab Beri Santunan 1.466 Yatim Piatu

MUNGKID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyerahkan santunan kepada 1.466 anak yatim piatu. Yang terdiri dari siswa SD, SMP negeri, dan swasta se-Kabupaten Magelang pada bulan Muharram 1444 H.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Baznas Kabupaten Magelang Kholid As’Adi mengatakan, ada beberapa program dan penerima manfaat yang telah direalisasikan oleh Baznas Kabupaten Magelang selama periode awal tahun hingga Juli 2022. Yakni, bantuan kesehatan Rp 28,1 juta, bantuan kebencanaan Rp 15 juta, dan santunan fakir miskin Rp 811,3 juta.

Kemudian, santuan pendidikan untuk yatim piatu sebanyak 1.466 anak di bulan Muharram 1444 H yakni Rp 736.470.000. Bantuan Sabilillah sebesar Rp 168,1 juta, bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) Rp 85 juta, bantuan untuk mualaf Rp 8.750.000, dan bantuan modal usaha dan keterampilan Rp 16 juta.

Sementara, total bantuan yang telah direalisasikan sampai Juli 2022 sebesar Rp 1,86 miliar dengan penerima manfaat sebanyak 4.981 orang. “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi para penerima manfaat,” kata Kholid, di Ruang Mendut, kompleks Rumah Dinas Bupati Magelang, Senin (1/8).

Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan, dampak yang ditimbulkan dari pandemi masih sangat terasa hampir di seluruh sektor, baik kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Kepedulian sosial yang dilakukan oleh Baznas Kabupaten Magelang ini, mempunyai peran penting terhadap program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Magelang.

Upaya itu guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Di satu sisi, pemberian santunan ini merupakan sebuah bentuk tanggung jawab sosial atas komitmen dan kepedulian Pemkab Magelang dalam memberikan kemaslahatan bersama. “Terutama untuk mengantarkan anak yatim piatu menjadi manusia yang baik, berkesempatan, berilmu, serta produktif menjadi generasi unggul,” kata Zaenal.

Lebih lanjut, Zaenal mengatakan, Pemkab Magelang bersama Baznas terus bertekad untuk menyejahterakan masyarakat melalui berbagai program bantuan, satu di antaranya santunan anak yatim piatu ini. Dia berpesan kepada mereka untuk belajar dengan baik, beribadah, berbuat baik, hingga berolahraga. “Dan nantinya akan sukses menjadi putra-putri bangsa, menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan,” pesan dia. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)