Neutron Yogyakarta

Penipu Pakai Nama dan Foto Bupati Magelang

Dipakai Nomor Tak Dikenal, Masyarakat Diimbau Hati-Hati
Penipu Pakai Nama dan Foto Bupati Magelang

MUNGKID – Modus penipuan melalui aplikasi WhatsApp (WA) kini menggunakan nama dan foto Bupati Magelang Zaenal Arifin. Dia menghubungi beberapa tokoh dan warga di Magelang.

Seorang oknum tidak bertanggung jawab menggunakan nomor WhatsApp 081230451287 dan mengaku sebagai Bupati Magelang Zaenal Arifin. Dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut, pelaku menghubungi seorang guru SMP yang juga pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Magelang.

Pelaku juga menggunakan foto profil Bupati Magelang pada nomor tersebut. Adapun awal percakapan itu berbunyi, “Assalamualaikum wr wb. Nopo leres niki pengurus TPQ Thoriqussalam”. Lantas dijawab dengan, “Njeh saya benar”. Kemudian, pelaku membalas, “Alhamdulillah. Saya bapak Zaenal Arifin dari Magelang.” Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan shareloc.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Magelang Endra Endah Wacana mengklarifikasi melalui akun media sosial instagram @kominfomagelang. Endra mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya jika ada orang yang mencatut, terlebih meminta bantuan dengan mengatasnamakan bupati atau pejabat lainnya.”Kalau ada yang meminta bantuan dengan mengatasnamakan bupati atau pejabat lainnya, hal tersebut tidak benar. Masyarakat bisa mengonfirmasi kebenarannya melalui akun media sosial kami,” kata Endra saat dikonfirmasi, Jumat (29/7).

Endra juga menambahkan, agar masyarakat juga diminta untuk tidak menanggapi tawaran atau pertanyaan melalui pesan singkat atau WhatsApp yang nomornya tidak dikenal. Ketika ada permintaan untuk menjawab pertanyaan apapun melalui WhatsApp, misalnya seperti ketik angka satu dari akun yang tidak jelas, agar diabaikan saja. “Karena bisa saja kemungkinan oknum itu hacker,” tandasnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)