Neutron Yogyakarta
Saat Sekolah Melakukan Sidak kepada Murid

Ditemukan Rokok hingga Video Pesta Miras

Ditemukan Rokok hingga Video Pesta Miras

MUNGKID – SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, Kabupaten Magelang menggelar razia terhadap seluruh siswanya, kemarin (1/8) pagi. Razia melibatkan puluhan anggota Polri dan TNI dari Polsek serta Koramil 14/Muntilan. Razia dilakukan guna mengantisipasi kenakalan siswa, khususnya perkelahian dengan menggunakan senjata tajam (sajam) maupun minuman keras (miras).

Petugas memeriksa seluruh tas sekolah, ponsel, hingga jok sepeda motor milik siswa. Kendati tidak menemukan sajam maupun miras, tim gabungan tersebut mendapati rokok di jok sepeda motor hingga video pesta miras di salah satu ponsel.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Sutrisno menuturkan, razia ketertiban siswa ini dilakukan guna mengantisipasi kenakalan siswa yang sering terjadi. Khususnya perkelahian dan penggunaan miras. Selain itu, juga memberikan efek jera kepasa siswa yang hendak melakukan tindakan tawuran antar sekolah.

Di satu sisi, pihak sekolah juga dapat mendeteksi sedini mungkin sehingga bisa mencegah apabila ada siswa yang memiliki rencana tawuran atau hal-hal yang bersifat pelanggaran, baik terhadap aturan di sekolah maupun pelanggaran hukum. “Sehingga hal tersebut dapat segera di ambil langkah pencegahanya,” jelas Sutrisno.

Dia mengimbau kepada seluruh siswa di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan untuk bisa menghindari hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan juga nama baik sekolah. Jika ditemukan ada siswanya yang terbukti membawa sajam, maka pihak sekolah akan memberikan sanksi sesuai peraturan yang sudah diterapkan.

Sementara itu, Kapolsek Muntilan AKP Abdul Muthohir sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh SMK Muhammadiyah 1 Muntilan ini. Terutama sudah berupaya untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas, seperti tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini kembali terjadi di beberapa daerah.

Dia menyebutkan, dalam razia tersebut ada beberapa sasaran yang dituju, terutama sajam dan miras dengan memeriksa seluruh isi tas siswa. Kemudian, jok sepeda motor hingga ponsel milik siswa.

Setelah dilakukan razia, petugas tidak menemukan sajam maupun miras. Namun, banyak ditemukan beberapa bungkus rokok di dalam tas maupun jok sepeda motor. Kemudian, dari pemeriksaan ponsel ditemukan chat berisi hal-hal yang bisa menjurus pada tindakan kurang baik.

Selain itu, ada beberapa sepeda motor yang diketahui tidak memasang spion dan plat nomor polisi. “Ditemukan juga chat WhatsApp berisi ajakan berkonvoi dan ada video berisi beberapa siswa sedang pesta miras di suatu tempat,” paparnya.

Terkait dengan pembinaan, AKP Muthohir menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah dengan memanggil orang tua yang bersangkutan. Tujuannya untuk memastikan tidak akan terjadi konvoi dan pesta miras lagi. Dia berharap, kegiatan serupa juga akan dilakukan oleh sekolah lainnya, terutama di wilayah Muntilan. Guna mencegah terjadinya kenakalan siswa yang bisa mengakibatkan terjadinya pelanggaran hukum. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)