Neutron Yogyakarta

Aziz Targetkan Muncul 1.500 Wirausahawan

Dorong Pengembangan Kompetensi Siswa lewat Kewirausahaan
Aziz Targetkan Muncul 1.500 Wirausahawan

MAGELANG – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar workshop kewirausahaan yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota dan Kabupaten Magelang di Hotel Atria Kota Magelang, Kamis (4/8). Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa. Pemkot Magelang pun menargetkan ada 1.500 wirausahawan di wilayahnya.
Workshop bertajuk “Mendorong Transformasi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan menjadi Wirausaha Baru yang Tangguh dan Berdaya Saing di Era Ekonomi Digital” ini dilaksanakan secara hybrid. Dengan menggandeng siswa dari SMK N 3 Kota Magelang, SMK N 2 Kota Magelang, dan SMK Muhammadiyah 2 Muntilan yang telah mengikuti pendidikan kewirausahaan.
Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Saleh menjelaskan, pengembangan kompetensi siswa itu satu diantaranya tercermin pada bidang kewirausahaan. Pelatihan kewirausahaan ini dinilai strategis untuk menyiapkan generasi yang produktif, adaptif dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional maupun global.
Untuk itu, kata dia, siswa SMK perlu diberi dukungan penuh. Selain agar siap bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, juga dapat menjadi wirausaha yang berkelanjutan. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, lanjut Chairul, terdapat beberapa dukungan yang dibutuhkan oleh pihak sekolah.
Dukungan itu berupa pendampingan guna peningkatan mutu produk, peningkatan jiwa atau semangat entrepreneurs kepada siswa SMK, dan bantuan untuk promosi atau akses pemasaran. “Narasumber-narasumber yang dihadirkan merupakan pakar, paham dan berpengalaman di bidang kewirausahaan,” ujarnya di sela kegiatan.
Dia menilai, siswa-siswa SMK di Magelang ini telah banyak menghasilkan produk- produk yang berkualitas dan siap untuk dipasarkan. Seperti halnya sengan SMK N 3 Kota Magelang telah mempunyai produk unggulan di bidang tata busana bernama d’Jelipat yang memiliki sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Kemudian, untuk SMK N 2 Kota Magelang juga memiliki produk unggulan di bidang perancangan dan pengembangan aplikasi marketplace untuk memfasilitasi UMKM di Kota dan Kabupaten Magelang bernama Waron atau warung online.Chairul berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan, menumbuhkan kepercayaan diri para siswa SMK untuk terjun dalam bidang kewirausahaan, serta membuka peluang dalam bermitra atau berjejaring.
Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz sangat mendukung pelatihan kewirausahaan untuk siswa SMK. Hal itu sejalan dengan satu dari sembilan program unggulannya, yakni Magelang Keren yang menargetkan terciptanya 1.500 wirausahawan.Menurutnya, pemberdayaan itu meliputi tiga tahap, yakni pembelajaran, transformasi, dan kekayaan. “Kami betul-betul peduli. Kami lakukan training, coaching, dan monitoring,” ungkapnya.
Dia menambahkan, termasuk juga belajar digital marketing. Terutama soal bagaimana membuat produk dan menjualnya. Aziz menegaskan, Kota Magelang memang kecil, tapi pandangannya harus luas. Dia berharap, kegiatan ini tidak selesai sampai sini saja, melainkan harus dilaksanakan secara berkelanjutan. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version