Neutron Yogyakarta

Rinding Gumbeng Tampil di Istana Negara

Saat Puncak Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI
Rinding Gumbeng Tampil di Istana Negara
ASELI GUNUNGKIDUL - Geladi bersih persiapan pentas kolaborasi alat musik tradisional Rinding Gubeng dengan gamelan di gedung Taman Budaya Gunungkidul (TBG) pada Selasa (9/8).(ISTIMEWA)

JOGJA, Koran Magelang – Musik Rinding Gumbeng akan tampil di Istana Negara. Alat musik tradisional asli Gunungkidul tersebut bakal disuguhkan di hadapan Presiden RI Joko Widodo beserta tamu undangan saat puncak acara peringatan upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbub) Kabupaten Gunungkidul Agus Mantara mengatakan, Pemprov DIJ mendapat tugas dari sekretariat negara untuk menyiapkan atraksi seni. Alat musik tradisional Rinding Gumbeng dipilih.” Rinding Gumbeng yang dikolaborasikan dengan gamelan. Kami diberi tugas Disbub DIJ untuk menyiapkan para seniman Gunungkidul,” kata Agus Mantara kemarin (10/8).

Pihaknya mengaku bangga karena alat musik tradisional asli Gunungkidul ditunjuk oleh Sekretariat Negara agar tampil dan mengisi acara tingkat nasional. Alat musik Rinding Gumbeng adalah warisan budaya, dan telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hingga sekarang masih eksis dan bisa tampil di event nasional.

Pimpinan produksi musik tradisional Rinding Gumbeng, Purnawan mengatakan, pertunjukan event sebagai ini bentuk penghargaan untuk Provinsi DIJ dan Gunungkidul, karena Rinding Gumbeng telah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia. Personel Rinding Gumbeng berjumlah sekitar 20 orang rencananya diberangkatkan ke Jakarta 14 Agustus mendatang.”Dikolaborasikan dengan instrumen lain seperti gamelan, karena pada saat pentas juga menyanyikan lagu perjuangan, dan lagu nasional,’’ jelasnya.

Dia menjelaskan, hingga kini Rinding Gumbeng masih dimainkan oleh masyarakat di Padukuhan Duren, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen. Rinding adalah alat musik terbuat dari bambu dengan panjang 25 cm dan tebal 2 mm. Di tengah belahan bambu ada lubang, dan dibuat seperti jarum dengan panjang 20 an cm. Bagian ujung diberikan tali untuk menarik disisi lainnya sebagai pegangan.”Cara memainkannya, rinding diletakkan di bibir dan mulut agak renggang, suara dari dalam leher dikeluarkan. Jarum yang ada ditengah rinding akan bergetar, dan muncul bunyi,” ungkapnya.

Kemudian, gumbeng sebagai alat pengiring terbuat dari bambu yang beberapa bagian diberi lubang. Membuatnya harus menggunakan bambu khusus, dari jagung dan pelepah aren. Ketika tampil nanti, Rinding Gumbeng dikolaborasikan dengan kotekan bambu yang mengcover nada gamelan untuk kendali nada ketika mengiringi lagu perjuangan, dan lagu nasional.
“Personel dari Gunungkidul disiapkan selama satu bulan, berlatih hingga 10 kali. Kriteria umurnya mulai dari pelajar hingga usia 50 tahun,” terangnya. (gun/din/sat)

Lainnya

Exit mobile version