MUNGKID – Sejumlah umat Buddha yang tergabung dalam Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) menggelar puja bakti guna mengaktifkan kembali fungsi Candi Ngawen sebagai peribadatan. Selain itu, rangkain kegiatan dilaksanakan puja bakti dan doa untuk membangkitkan kembali aura dari candi-candi yang belum berkembang.
Sebelum puja bakti, kegiatan ini dibuka dengan penampilan tarian-tarian dari beberapa sanggar. Disusul dengan prosesi pemecahan kendi berisi air kelapa dan menanam pohon Bodhi. Setelah itu, barulah dilaksanakan puja bakti dan doa dengan pradaksina untuk menghormati Buddha-Buddha yang ada di dalam candi.
Ketua MUNI Lama Rama menjelaskan, Candi Ngawen merupakan satu kesatuan yang didirikan oleh Wangsa Syailendra. Menurutnya, ketika dilihat dari atas langit, justru membentuk satu garis lurus. Antara Candi Ngawen, Mendut, Pawon, dan Borobudur. Sementara untuk Candi Mendut dan Candi Borobudur sudah dikembangkan oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Untuk itu, MUNI berkinginan untuk mengangkat kembali candi yang belum begitu dikenal masyarakat. Seperti Candi Pawon dan Ngawen. “Candi Pawon sudah kami coba angkat pada puja bakti World Peace pada Mei lalu. Bulan ini, kami ingin mengangkat Candi Ngawen,” ujarnya usai kegiatan, Kamis (11/8).
Masyarakat menggandeng MUNI untuk menggelar suatu ritual-ritual sebagai satu upaya membangkitkan aura dan energi candi. Sehingga perlu adanya puja bakti dan ritual lainnya. Para umat pun datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, Jawa Barat, hingga Medan.
Candi Ngawen yang notabene memiliki lima buah candi ini melambangkan lima Buddha kebijaksanaan dan belum dibangun dengan sempurna. Rama menyebut, puja bakti ini mengandung doa perdamaian dunia. Tujuannya untuk membangkitkan lima Buddha agar senantiasa melindungi dunia, juga dijauhkan dari semua peperangan.
Dia menambahkan, pihaknya mencoba untuk mengangkat Candi Ngawen lantaran sejak zaman dahulu, nenek moyangnya sudah membuat suatu struktur. Tujuannya sebagai upaya untuk mengangkat Candi Borobudur dan harus dilalui dengan puja bakti dan ritual tertentu. “Mungkin ke depannya kami akan membuat event mulai dari Candi Ngawen sampai Borobudur pada perayaan Waisak,” paparnya. (aya/pra)