Neutron Yogyakarta
Permudah Akses Transportasi Publik

Pemkot Magelang Bangun Sepuluh Halte Baru

Pemkot Magelang Bangun Sepuluh Halte Baru

MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang terus berbenah dan berupaya memberikan kebutuhan serta kenyamanan masyarakat di sektor transportasi. Hal itu selaras dengan adanya penambahan dan revitalisasi sarana publik berupa halte di sejumlah titik. Tujuannya agar memudahkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum.

Kepala Bidang Angkutan dan Sarana, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Magelang Petrus Chanel mengatakan, pembangunan infrastruktur halte ini tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Di dalam rencana tersebut, pemerintah wajib menyediakan sebanyak 21 halte bagi pengguna transportasi.

Sementara saat ini, pemkot memiliki 13 halte yang tersebar di beberapa titik. Sehingga masih butuh delapan halte lain. Lantaran adanya keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah, dishub lantas mengajukan anggaran kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membangun halte baru.

Dia menyebut, Kemenhub merespons baik dan menyetujui pengajuan anggaran untuk mendirikan halte baru tersebut. Bahkan, Kemenhub juga memberikan anggaran untuk merevitalisasi beberapa halte yang dinilai tidak laik. “Kami mendapat bantuan 16 halte. 10 halte baru dan 6 halte revitalisasi,” sebutnya saat ditemui di kantornya, Senin (22/8).

Keberadaan halte ini juga dilakukan untuk mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur. Sedangkan Kota Magelang menjadi satu daerah penyangganya. Karena angkutan kota tersebut tidak hanya melayani penumpang di dalam kota saja, melainkan juga di luar daerah, seperti Borobudur.

Selain pembangunan halte baru, revitalisasi halte sudah rusak dan dinilai tidak laik juga diperlukan untuk memfasilitasi penumpang. Lantaran kenyamanan penumpang saat menunggu angkutan menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.

Untuk spesifikasi bahan dan model bangunan, cenderung sama dengan semua halte lain. Halte tersebut bakal dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti closed circuit television (CCTV) maupun rambu-rambu khusus. Petrus mengatakan, penamaan halte tersebut bakal disesuaikan dengan lokasi berdirinya halte. “Karena halte sifatnya untuk masyarakat umum, jadi juga harus ramah terhadap semua, terutama bagi disabilitas,” imbuhnya.

Sepuluh halte baru tersebut antara lain terletak di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Giriloyo, depan SMP N 4 Kota Magelang (Jalan Pahlawan), depan SMP N 13 Kota Magelang (Jalan Pahlawan), depan Gelora Sanden (Jalan Tentara Genie Pelajar), dan kawasan Sidotopo (Jalan Barito). Lalu, di depan RS Budi Rahayu (Jalan Soekarno Hatta), depan Terminal Tipe A Tidar Magelang, depan Poliklinik RS. Dr. Soedjono, dekat pintu gerbang Rindam IV/Diponegoro, dan depan Gardena Departemen Store.

Sementara untuk halte yang direvitalisasi berjumlah enam, yakni terletak di sisi Timur SMA N 1 Kota Magelang, sisi Utara Simpang Perdana (Jalan Pangeran Diponegoro), depan Jasa Raharja Cabang Magelang, depan Gereja Santa Maria, sisi Selatan Simpang Karanggading, sisi Barat Kecamatan Magelang Selatan pada Jalan Soekarno-Hatta.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menuturkan, penambahan sarana publik itu merupakan bantuan dari Kemenhub. Selain memfasilitasi para penumpang, juga untuk mempercantik penataan kawasan Kota Magelang. “Mudah-mudahan bisa diintegrasikan dengan sistem transportasi yang baru,” harapnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)