Neutron Yogyakarta

TMMD Momentum Tingkatkan Kebersamaan TNI-Rakyat

TMMD Momentum Tingkatkan Kebersamaan TNI-Rakyat

MAGELANG – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II telah usai. Selama satu bulan, para prajurit, pemerintah daerah, dan masyarakat bahu-membahu menyelesaikan program tersebut. Terlebih, dari program itu telah menyelesaikan pembangunan talud hingga menggelar penyuluhan kepada masyarakat.

Kasdim 0705/Magelang Mayor Inf Sudarno mengatakan, kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan. Khususnya ikut membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan di wilayah Kota Magelang. Pada program ini, lanjut dia, telah dikerjakan sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastuktur. Yakni pembangunan talud penahan sungai sepanjang 45 meter, tinggi 4 meter, lebar bawah 0,6 meter, lebar atas 0,3 meter dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak tiga unit dari bantuan Baznas Kota Magelang.

Program sasaran fisik tersebut diimbangi dengan pencapaian pada sasaran non fisik. Berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang wawasan kebangsaan dan cipta kondisi pada masa pandemi Covid-19, penyuluhan pencegahan stunting pada anak, dan penyuluhan rekam data online.

Kegiatan ini, dibutuhkan dalam rangka membangun serta memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat. “Terlebih untuk mendukung program pemerintah tentang percepatan penurunan stunting, ketahanan pangan, dan penanganan kesehatan,” ujarnya saat penutupan di Lapangan Pondok Pesantren Dudan, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang, Rabu(24/8).

Selaku penanggung jawab operasional TMMD, pihaknya berterimakasih kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materil. Sehingga kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan gotong royong serta kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Dia berpesan, agar terus memelihara semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat, semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa, memelihara hasil program TMMD agar bermanfaat, serta melakukan evaluasi secara menyeluruh. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)