Neutron Yogyakarta

Sistem Merit Kembangkan Kemampuan dan Kompetensi ASN

Sistem Merit Kembangkan Kemampuan dan Kompetensi ASN

MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang serius berkomitmen untuk menerapkan sistem merit. Sistem tersebut merupakan kebijakan dan manajemen aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan kualifikasi, kompetensi, serta kinerja yang diberlakukan secara adil dan wajar, tanpa diskriminasi.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berharap, asistensi ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) terkait. Terutama dalam upaya penataan manajemen SDM yang sesuai dengan prinsip-prinsip meritokrasi secara profesional.

Menurutnya, apapun sistem yang diterapkan, tergantung pada SDM. “Banyak yang memakai sistem-sistem hebat, tapi banyak orang yang tidak mempunyai ketulusan pengabdian pada bangsa dan negara ya sama saja,” tuturnya saat penandatanganan komitmen di Hotel Atria Magelang, Rabu (31/8).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, tertuang amanat untuk mengembangkan SDM yang lebih baik. Melalui sektor publik maupun pemberdayaan dari sektor nonpublik untuk mencapai SDM yang berdaya saing global.Sistem merit ini, kata Aziz, tidak akan membelenggu. “Justru membuat kita semakin cepat dan semakin profesional,” paparnya.

Langkah tersebut kemudian disusul dengan agenda prioritas pembangunan bidang. Khusus di bidang aparatur, Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun tiga prioritas pembangunan.Pertama, peningkatan akuntabilitas kinerja, pengawasan dan reformasi birokrasi. Selanjutnya, peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan publik. Terakhir, penguatan implementasi manajemen ASN berbasis merit.

Aziz berharap, penerapan sistem merit nantinya betul-betul sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Yang paling penting, lanjut dia, untuk menetapkan ATM (amati tiru modifikasi). “Bangsa yang mau maju adalah bangsa yang mau belajar dari bangsa lain. Kami juga harus mau belajar dari daerah lain,” katanya.

Sebagai ASN, pola pikirnya harus diubah dengan memberikan pelayanan lebih baik. Sehingga dapat mewujudan visi dan misi yang sudah ditetapkan. Ke depan, target nilai sistem merit Kota Magelang dapat naik dan dapat diimplementasikan di Kota Magelang pada 2023.

Asisten KASN Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah 1 Iwan Agustiawan Fuad menjelaskan, untuk menuju Smart ASN 2024, para ASN diharapkan mempunyai karakteristik yang berintegritas. Juga mempunyai jiwa nasionalisme, profesionalisme, dan berwawasan global.

Terutama dalam menguasai IT dan bahasa asing, mempunyai jiwa melayani (hospitality), networking, dan entrepreneurship. Jika sistem ini diterapkan, kata dia, akan mengembangkan kemampuan dan kompetensi ASN. Tidak hanya itu, sistem merit dapat menempatkan ASN pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya. Juga memberikan penghargaan bagi mereka yang adil dan layak sesuai kinerja. “Tentunya yang terpenting dengan sistem merit kita dapat mengelola ASN secara efektif dan efisien,” tandasnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)