Neutron Yogyakarta
KPU Kota Magelang Siap Melakukan Verifikasi

Tujuh Parpol Baru Daftar di Sispol

Tujuh Parpol Baru Daftar di Sispol

MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang mencatat ada tujuh partai politik (parpol) baru yang mendaftarkan diri sebagai calon peserta pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang. Ketujuh parpol tersebut sudah terdaftar dalam sistem politik (sispol) bersama dengan 14 parpol lainnya.

Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron menyebut, hingga kini, sudah ada 21 parpol yang tercantum dalam sispol, tujuh di antaranya parpol baru. Yakni Partai Umat, Partai Suara rakyat indonesia (Parsindo), Partai Republik Satu, Partai Republik, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), dan Partai Buruh.

Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 4 Tahun 2022 ada tahapan yang akan dilalui sebelum benar-benar maju dalam putaran pemilu 2024. Yakni pendaftaran, verifikasi, dan penetapan parpol calon peserta pemilu. Kemudian, dilanjutkan dengan memberikan petunjuk teknis (juknis).

Basmar menyebutkan, juknis yang semula mengacu pada keputusan KPU Nomor 259 dan 260 Tahun 2022, mengalami perubahan. Menjadi keputusan KPU Nomor 308 dan 309 Tahun 2022. “Juknis inilah yang disampaikan kepada setiap parpol calon peserta pemilu di Kota Magelang,” ujarnya disela sosialisasi di Hotel Atria, Magelang, Kamis (1/9).

Dia menyebut, ada empat kategori penetapan parpol sebagai peserta pemilu 2024. Pertama, parpol peserta pemilu 2019 yang lolos parliamentary threshold (PT) dan memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hanya dilakukan verifikasi administrasi. Selanjutnya, parpol peserta pemilu 2019 yang tidak lolos PT, tetapi memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah atau kabupaten/kota. Ketiga parpol peserta pemilu 2019 yang tidak lolos PT dan tidak memiliki kursi. Terakhir, parpol baru.

Dia menuturkan, sosialisasi ini dibutuhkan sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi antar parpol. Untuk mengantisipasi terjadinya perbedaan persepsi. Sehingga dinamika politik di Kota Magelang dapat diredam. Selain itu, juga menjauhkan dari hal-hal yang berpotensi menjadi disintegrasi. Seperti kampanye hitam dan pemberitaan yang dapat memecah belah antar parpol. “Semoga tidak ada sengketa, terutama di Kota Magelang,” papar dia.

Basmar mengingatkan, putaran pemilu  setiap lima tahun sekali ini dapat dijadikan media untuk mengevaluasi apa yang telah didapat sebelumnya. “Karena lima tahun itu, masyarakat akan menilai dan menentukan siapa yang akan dipercaya pada pemilu selanjutnya,” tambahnya.

Saat ini, tahapan pemilu tengah berjalan dan masuk pada proses verifikasi. Setelah itu, KPU akan menentukan daerah pemilihan dan alokasi kursi. Kemudian, tahap pembentukan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di kecamatan dan kelurahan. Lalu, disusul dengan tahap pemutakhiran data pemilih.

Berdasarkan data yang diperoleh, dia menyebut, pemilih sementara di Kota Magelang saat ini berjumlah sekitar 92-93 ribu orang. Namun, data tersebut akan terus diperbarui. Agar masyarakat yang sudah berhak memilih, dapat menggunakan hak pilihnya. Begitu pula dengan dinamika perpindahan penduduk dan pemilih pemula dari kalangan pensiunan TNI atau Polri.

Dari jumlah tersebut, KPU bersama stakehokders terkait telah merancang sebanyak lebih dari 400 tempat pemungutan suara (TPS) di beberapa titik. Tetapi, pemetaan tersebut kapan saja bisa berubah.Dalam menghadapi pesta demokrasi tersebut, KPU gencar menggelar sosialisasi kepada para pemilih, baik di setiap RT/RW maupun sekolah. Dengan sasaran masyarakat umum, siswa, instansi, kelompok perempuan, hingga kelompok disabilitas.

Dia berharap, dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang intens, akan meminimalisir munculnya permasalahan-permasalahan. Terutama terkait potensi terjadinya sengketa. “Kami ingin melayani calon peserta pemilu itu sebaik-baiknya dam sesuai dengan prosedur yang ada,” tegasnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)