Neutron Yogyakarta

Wujud Nyata Memberi Sumbangsih kepada Masyarakat

Meriahkan Hari Jadi Polwan, Kapolres Magelang Kota Jadi Dalang
Wujud Nyata Memberi Sumbangsih kepada Masyarakat

MAGELANG – Polres Magelang Kota menggelar acara puncak perayaan Hari Jadi Polwan Ke-74 dengan memainkan wayang kulit di pendopo pengabdian Rumah dinas Walikota Magelang, Rabu (7/9). Bahkan, Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang yang menjadi dalangnya.

Mengenakan seragam polisi lengkap puluhan polwan Polres Magelang Kota menggeruduk pendapa Pamkot Magelang. Bukan untuk melakukan penindakan hukum. Mereka datang untuk memainkan wayang kulit. Ya, para polwan Polres Magelang Kota tersebut memainkan lakon wayang kulit.

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang bahkan bertindak sebagai dalangnya. Beberapa anggotanya pun menjadi wiyaga atau penabuh gamelan. Kegiatan ndalang wayang kulit disebutnya jadi kesempatan para polwan mengekspresikan kemampuan seni. Terutama dalam budaya Jawa.

Meski bukan berasal dari Jawa, Yolanda Evalyn Sebayang mengaku, momentum ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri karena sudah 74 tahun polwan berkarya di negeri ini. Dia melanjutkan, polwan telah berkiprah memberikan wujud nyata di lingkungan masyarakat untuk memberikan sumbangsihnya.

Terlebih, kata dia, polwan Polres Magelang Kota tidak akan bisa berkarya tanpa kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak. “Mohon doanya semoga polwan selalu bisa berkarya, menjadi istri dan ibu yang baik, dan tetap memberikan kontribusi kepada negara,” paparnya.

Setelah rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu bulan, Polwan Polres Magelang Kota menggelar syukuran. Syukuran ini ditandai dengan adanya tumpeng dan pemberian tali asih kepada purnawirawan polwan.

Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur mengatakan, momentum Hari Jadi Polwan ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Serta semakin dekat dan dicintai masyarakatnya.

Menurutnya, kaum perempuan Indonesia telah menunjukkan eksistensinya berkontribusi membangun generasi yang berkualitas. Satu di antaranya ditunjukkan kiprah Polwan sebagai bagian tak terpisahkan dari Koprs Bhayangkara. “Dalam penegakan hukum, pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, serta sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban umum,” ujarnya.

Dengan peringatan Hari Jadi Polwan ke-74 ini, dia berharap, dapat memotivasi seluruh polwan. Dia juga menekankan agar polwan tidak lelah dalam mengembangkan potensi demi karier dan membangun institusi Polri yang tangguh dan presisi.(pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)