Neutron Yogyakarta

Pemkot Beri Bantuan Satu Unit Ambulans

Berharap Bisa Memberi Kemanfaatan
Pemkot Beri Bantuan Satu Unit Ambulans

MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menyerahkan bantuan satu unit mobil ambulans kepada PMI Kota Magelang. Penyerahan ini sekaligus untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Palang Merah Indonesia pada 17 September.

Ketua PMI Kota Magelang Suko Tri Cahyo menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Magelang yang telah memberikan bantuan ambulans. Mobil ini menjadi sarana pendukung operasional PMI dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Selain itu, juga untuk melayani kegiatan-kegiatan tertentu. “Ambulas kami juga standby untuk penanganan kebencanaan, pertolongan pertama, serta menolong orang sakit yang harus segera diambil dari rumah sakit, atau sebaliknya,” katanya, seusai apel pagi di halaman belakang kantor Pemkot Magelang, Senin (19/9).

Saat ini, dia menyebut, PMI Kota Magelang memiliki tiga unit mobil ambulans. Bahkan, keberadaan PMI Kota Magelang tidak hanya membantu melayani masyarakatnya saja, melainkan juga ke luar daerah.”Kami tidak terbatas wilayah teritorial Kota Magelang. Ketika ada kebutuhan ke luar kota maka kami harus melayani,” imbuhnya.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berharap, ambulans ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan bersama. Dia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada relawan, karyawan, dan pengurus serta jajaran PMI yang telah berdedikasi dan pengabdiannya.

Menurutnya, PMI di setiap tingkatan diharapkan terus mengedepankan kegiatan yang berfokus kepada layanan masyarakat. “Dan terus menebar kebaikan atau manfaat bagi masyarakat banyak,” papar Aziz.

Pada apel tersebut, Aziz mendorong kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN), lembaga atau instansi, dan masyarakat umum untuk mendukung PMI dengan memberikan donasi pada program bulan dana PMI. Tahun ini, bulan dana PMI ditargetkan terkumpul Rp 1 Miliar.

Terlebih, kata dia, Kota Magelang itu kecil. Jika donasinya tinggi, artinya kepedulian masyarakat juga tinggi. “Sehingga yang memulai adalah para pemimpin,” tandasnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)