Neutron Yogyakarta

Rembuk Stunting Pastikan Komitmen Pemkab

Rembuk Stunting Pastikan Komitmen Pemkab

MUNGKID – Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), capaian angka stunting di Kabupaten Magelang selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada 2017, berada pada angka 37,58 persen dan pada 2021 turun menjadi 14,76 persen.

Jumlah tersebut berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Sehingga perlu adanya Rembuk Stunting untuk memastikan adanya komitmen penurunan stunting secara bersama-sama. Antara OPD penanggungjawab pelayanan dengan desa dan lembaga non pemerintahan.

Sekretaris Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang Agus Widodo mengatakan, penurunan stunting harus dilakukan sedini mungkin. Tujuannya untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan.

Seperti terhambatnya tumbuh kembang dan otak anak yang memungkinkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. “Hal ini berisiko menurunkan produktivitas anak di masa depan,” ujarnya pada acara Rembuk Stunting secara daring, Selasa (20/9).

Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin menyebut, pada penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah pada 2022, Kabupaten Magelang berhasil memperoleh peringkat satu. Untuk itu, dia mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting ini.

Dia mengatakan, hasil penilaian dari Provinsi Jawa Tengah tersebut harus disyukuri bersama. Karena hal itu merupakan wujud apresiasi pengakuan atas kinerja Pemkab Magelang selama ini.

Kendati demikian, Zaenal menekankan agar hasil penilaian tersebut tidak lantas membuat terlena. Semua pihak terkait harus semakin berkomitmen untuk bisa lebih baik melalui peningkatan kinerja. Dari sisi perencanaan, pelaksanaan, sampai monitoring dan evaluasi. “Sehingga target-target yang sudah ditetapkan bisa direalisasikan, khususnya penurunan angka stunting di Kabupaten Magelang,” katanya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version