Neutron Yogyakarta

Jamin Keamanan 16 Mahasiswa PMM

Pelaku Diberhentikan dari Kepengurusan Himadiktar
Jamin Keamanan 16 Mahasiswa PMM

MAGELANG – Universitas Tidar (Untidar) bakal menjamin keamanan mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di kampus itu. Tidak hanya bagi dua mahasiswa yang mengalami pelecehan, namun 16 mahasiswa lainnya.

Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama (BAKPK) Giri Atmoko mengatakan, dua mahasiswa tersebut memang telah mendapat pendampingan dari psikolog di RSJ Prof dr Soerojo Magelang. Pihak kampus pun berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi mereka.

Dia mengatakan, pelaku sudah mengakui perbuatan tersebut dan tidak akan mengulang lagi. Salah satu korban yang berada satu kelas dengan pelaku pun sudah dipindah. Sementara untuk trauma yang dialami korban, tidak begitu mendalam.

Selain pelaku yang berinisial MME merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM), dia juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-K Untidar (Himadiktar). “Kebetulan dia juga mahasiswa Bidikmisi dan aktif di organisasi,” ujarnya saat ditemui, Kamis (6/10).

Bahkan, berdasarkan keterangan dari teman-teman pelaku, MME ini berperilaku baik. Hanya saja, ternyata ada sedikit perbedaan dibanding lainnya. Atas perbuatannya itu, kedua organisasi mengambil langkah tegas dengan membuat surat pernyataan pemberhentian secara tidak hormat.

Setiap organisasi pun, memiliki kebijakan masing-masing dalam membuat keputusan. Juga proses yang panjang dengan menghadirkan pelaku maupun korban untuk dimintai keterangan.

Sementara ini, kata dia, sanksi yang dijatuhkan adalah pemberhentian secara tidak hormat dari organisasi kemahasiswaan. “Untuk penanganan lainnya, kami juga melihat latar belakang keluarganya yang tidak mampu. Kalau sampai diberhentikan kuliah, nanti akan berbuntut panjang,” jelas Giri.

Kendati demikian, kasus kekerasan seksual tetap menjadi perhatian pihak kampus. Giri mengatakan, pihaknya telah memberikan jaminan kepada mahasiswa PMM untuk belajar dengan aman di Untidar hingga semester akhir.

Sementara itu, Ketua Umum Himadiktar Adit Triyono mengatakan, MME aktif dalam kepengurusan. Bahkan, menjadi pasangannya dalam satu periode kepengurusan. Saat mengetahui kronologi kejadian yang menimpa pelaku, pihaknya segera menyesuaikan dengan AD/ART yang ada di organisasinya.

Dia bersama pengurus lainnya telah mengadakan rapat internal. Juga mencari kebenaran adanya insiden tersebut. Lantaran pelaku yang notabene Wakil Ketua Umum Himadiktar melanggar kode etik kampus, akhirnya diputuskan untuk memberhentikan secara tidak hormat.

Terkait dengan nasib beasiswa yang diperoleh, kata dia, bukan merupakan ranah dari organisasi. “Menjadi wewenang pengelola Bidikmisi dan KIP-K di Untidar,” ungkapnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version