Neutron Yogyakarta
Masih Ada Potensi Banjir dan Longsor

Banjir Bandang Rusak Dua Rumah

Banjir Bandang Rusak Dua Rumah

MUNGKID – Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Kenalan III, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur. Bahkan, banjir tersebut membuat dua rumah milik warga rusak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono menyebut, kejadian itu terjadi kemarin (11/10) sekitar pukul 13.00. Akibatnya, dua rumah milik Sri Asih dan Kabito mengalami kerusakan sedang. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, banjir juga menyebabkan satu kandang ternak milik Sadiman rusak berat. Nahasnya, sebelas kambing tersebut mati. “Saluran paralon untuk pengairan satu dusun putus,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Magelang di lapangan, banjir bandang disebabkan oleh tebing yang longsor. Dengan dimensi ketinggian 50 meter, panjang 30 meter, dan kemiringan tebing 75 derajat.

Adapun jarak tebing dengan lokasi kejadian sekitar 100 meter, namun lantaran curah hujan yang tinggi dan tebing cukup curam, tanah menjadi gembur. Material longsoran berupa bebatuan, kayu, dan rumpun bambu terbawa hingga ke bawah.

Edi memprediksi, masih berpeotensi terjadi longsor susulan. Mengingat di sekitar tebing dan makhota longsor, masih jenuh air serta tanahnya gembur. “Warga juga kami minta waspada apabila terjadi longsor susulan,” bebernya.

Sementara itu, Kades Kenalan Agus Waluyo mengatakan, banjir bandang serta tanah longsor yang menimpa Dusun Kenalan III, timbul dari tanah di lingkungan Dusun Wonolelo. Sehingga mengakibatkan banjir bandang hingga ke dusunnya. Dari banjir tersebut, lanjut dia, ada dua rumah dan satu kandang kambing yang rusak. “Ada kambing 11 ekor dan 17 itik yang tertimbun tanah,” sebutnya.

Hingga kini, warga bersama BPBD Kabupaten Magelang masih bekerja sama untuk membersihkan sisa material longsor yang menimpa rumah. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version