Neutron Yogyakarta

Sangkal Candi Borobudur Tersambar Petir

Sangkal Candi Borobudur Tersambar Petir

MUNGKID – Media sosial sempat digemparkan adanya unggahan video kilatan petir yang menyambar kawasan Candi Borobudur. Kejadian itu diunggah oleh beberapa akun Instagram, seperti @magelang_raya pada Senin (10/10) dan mendapat berbagai respon.

Yang mana keterangan tersebut berbunyi, ‘Detik detik petir menyambar candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah. Terlihat lidah petir menyambar puncak candi Borobudur namun tidak terjadi kerusakan di candi karena candi Borobudur sudah dilengkapi penangkal petir. Kejadian Sabtu 8 Okt 2022′.

Koordinator Pengamanan dan Penyelamatan Situs Kawasan Cagar Budaya (KCB), Balai Konservasi Borobudur (BKB) Rony Muhammad menyangkal adanya petir yang menyambar candi. Dia menyebut, berdasarkan kesaksian dari anggota yang tengah bertugas, pada Sabtu (8/10) malam tidak ada petir yang menyambar candi.

Lantaran secara teknis, Candi Borobudur sudah dilindungi penangkal petir dengan sistem khusus, rancangan dari luar negeri. “Kalau ada petir, pasti akan dilemparkan keluar. Tidak menuju ke arah candi,” ujarnya saat ditemui di kantor BKB, Selasa (11/10).

Saat musim hujan seperti ini  pun, dia memastikan, Candi Borobudur aman dan tidak akan tersambar petir. Karena keberadaan penangkal petir menjadi ikhtiar bagi BKB untuk melindungi radius atau cakupan Candi Borobudur.

Penangkal petir itu, kata dia, sudah dipasang sejak era pemugaran kedua candi, sekitar 1985. “Sebenarnya kami mau memperbaiki, tapi ternyata masih baik kondisinya. Dan pihak penyedia dulu yang memberikan itu, menyampaikan bahwa masih berfungsi,” jelasnya.

Komandan Pengamanan BKB Istoyo menuturkan, terkait video yang beredar itu, petugas pengamanan langsung memeriksa ke lokasi dan tidak ditemukan sedikitpun kerusakan akibat petir. Sehingga Candi Borobudur hingga kini dalam kondisi aman, terkendali, dan kondusif.

Dia menyebut, meski ada petir pun, tidak akan menyambar Candi Borobudur. Mengingat sudah ada penangkal petir. “Mungkin saat itu ada petir, tapi posisinya kemungkinan jauh (dari candi). Jadi, momen itu angel-nya tepat ada di posisi atas candi,” ujar dia.

Untuk itu, dia menegaskan, Candi Borobudur tidak tersambar petir. Juga tidak ada kerusakan apapun. Dia pun telah menjamin keamanan candi, sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir.

Dia menyebut, di Candi Borobudur, ada satu penangkal petir yang berada di stupa induk. Sementara ada beberapa penangkal petir lainnya yang dipasang di tiang-tiang sekitar candi.

Istoyo menambahkan, unggahan video yang beredar itu kurang valid. “Petirnya di Borobudur, bukan di Candi Borobudur. Kalau di sini, saya pastikan aman,” sebutnya.

Selama lebih dari 20 tahun dia bekerja di BKB, belum pernah ada satu kejadian yang mana petir menyambar candi. Meskipun pernah membuang petir ke arah barat dengan jarak 100 meter dari candi. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version