Neutron Yogyakarta

Pembangunan Fisik Tetap Ada tapi Tidak Dominan

Pembangunan Fisik Tetap Ada tapi Tidak Dominan

MAGELANG – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz bersama jajarannya melakukan kunjungan lapangan di empat titik paket strategis tahun anggaran 2022, Rabu (12/10). Tujuannya untuk memantau dan mengetahui perkembangan pekerjaan fisik, termasuk kendala maupun permasalahan di lapangan.

Empat lokasi yang ditinjau yakni pembangunan gedung IKM Center di kawasan Lembah Tidar, Kelurahan Magersari dengan pagu anggaran senilai Rp 9,05 miliar. Kedua, pembangunan Gedung PICU NICU RSUD Tidar Kota Magelang dengan pagu anggaran Rp 8,1 miliar.

Selanjutnya, pembangunan Gedung NICU RS Budi Rahayu dengan pagu anggaran Rp 4,9 miliar. Terakhir, fisik pemeliharaan berkala jalan (DAK) Jalan Barito II dengan pagu anggaran Rp 4,7 miliar. Di sela peninjauan, Aziz menilai semangat pembangunan terus dilanjutkan. “Memang di anggaran 2022 masih ada pembangunan, tidak banyak tapi cukup,”  ujar dia.

Saat ini, kata dia, fokusnya lebih ke arah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Sedangkan beberapa pembangunan lainnya menitikberatkan pada pemeliharaan-pemeliharaan. Pembangunan fisik tetap ada, namun tidak dominan. “Kami bertekad pembangunan fisik untuk perawatan-perawatan. Pembangunan SDM yang kami tingkatkan,” bebernya.

Aziz menilai, proses pembangunan sejauh ini sudah bagus dan sesuai rencana. Hal ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menyelesaikan paket pekerjaan fisik yang bersifat strategis di Kota Magelang. (aya/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)