MUNGKID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang terus mendorong agar masyarakat ikut memberdayakan desa wisata. Telebih, Kabupaten Magelang kerap menjadi jujugan wisatawan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyebut, daerah ini memang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Masyarakat dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan pariwisata melalui potensi alamnya. Potensi wisata di desa dapat dikelola melalui pendekatan pembangunan kepariwisataan berkelanjutan secara terpadu. Hal itu sangat dimungkinkan dapat memberi nilai tambah.Tidak hanya dari aspek ekologis, edukatif, dan sosial budaya, tapi juga rekreatif serta ekonomis. “Tujuannya dapat bermanfaat bagi kesejahteraan warga, sekaligus meminimalisasi kemiskinan,” katanya, kemKamisarin (13/10).
Dia menambahkan, pemkab melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga terus mendorong pemberdayaan desa wisata. Terutama dengan pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan berbasis kebudayaan lokal. Dengan begitu, akan terpelihara pelestarian nilai-nilai budaya maupun kearifan lokal.
Adi menjelaskan, desa wisata yang baik mampu mengembangkan peluang yang dimiliki. Untuk itu, pariwisata berbasis kawasan diharapkan mampu menghadapi transformasi yang berkembang saat ini. “Serta dapat menjaga keberlanjutan desa, baik secara lingkungan, budaya, dan ekonomi,” harapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK Didik Suhardi mengatakan, persentase para pengusaha di Indonesia semakin meningkat. Kendati demikian, negara masih membutuhkan para pengusaha baru. “Dan itu yang kami harapkan dari desa,” ungkap Didik.
Menurutnya, pengembangan literasi di desa sangatlah penting. Mengingat masih banyak potensi yang masih belum dioptimalkan selama ini. Saat ini, desa seharusnya tidak lagi memposisikan diri sebagai objek, melainkan subjek dari pembangunan.
Dia berharap, pemkab terus mendorong pemajuan desa. Nantinya, kontributor pembangunan ini bukan hanya perusahaan-perusahaan besar, tapi para pengusaha baru atau muda dari pedesaan. (aya/din)