Neutron Yogyakarta

Obama Jadi Pelopor dan Pelapor

Obama Jadi Pelopor dan Pelapor

MAGELANG – Forum Anak Organisasi Bocah Asli Magelang (Obama) diharapkan menjadi pelopor dan pelapor dalam pemenuhan setiap hak partisipasi anak. Terutama di Kota Magelang. Sehingga perlu adanya regenerasi dari kepengurusan selanjutnya.

Forum ini beranggotakan siswa-siswi SMP-SMA berusia sekitar 13-18 tahun. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang Khudoifah menjelaskan, regenerasi pengurus Forum Anak Obama memang diperlukan. Lantaran keberadaan mereka menjadi satu lembaga yang mewadahi aspirasi anak-anak.

Hal itu dalam rangka pemenuhan hak anak dan menjadi salah satu jembatan antara pemerintah dan anak dalam pembangunan. “Forum ini juga untuk meningkatkan kapasitas, pemahaman, pengetahuan, kesadaran, dan perannya sebagai Pelopor dan Pelapor (2P) pemenuhan hak anak,” kata Khudoifah dalam pelantikan Forum Anak Obama masa bakti 2022-2024 oleh Wali Kota Magelang di Pendopo Pengabdian rumah dinas Wali Kota Magelang, Kamis (20/10).

Bunda Forum Anak Obama Niken Ichtiaty Nur Aziz mengatakan, setelah pelantikan ini, dirinya segera bertemu dengan para pengurus baru dan menyusun program-program Forum Anak Obama ke depan. Menurutnya, program-program tersebut akan dikolaborasikan dengan program TP PKK dan OPD Kota Magelang.”Ketika ada anak seusia kalian dipaksa oleh keadaan atau hal lain silakan lapor ke DP4KB karena ada konsekuensi yang harus ditanggung,” papar Niken.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyebut, Forum Anak Obama beranggotakan anak-anak generasi Z yang selalu berhubungan dengan internet. Mengingat hampir semua informasi dapat diakses melalui internet.Kendati demikian, perlu adanya arahan dari orang tua untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti pernikahan dini dan sebagainya. “Kita sebagai orang tua tugas kita mengarahkan, dan agama adalah benteng terakhir kalian, agar anak-anak bisa menerima kalau terjadi kegagalan,” ujar Aziz.

Selain itu, dia berpesan kepada anak-anak di Kota Magelang umumnya, dan Forum Anak Obama pada khususnya, untuk jujur, rajin, i (hemat), hati-hati, dan setiti (teliti). Juga selalu mengutamakan guyub (kebersamaan), rukun, loman (berbagi), dan welas ro sepodo-podo (baik kepada sesama). (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)