Neutron Yogyakarta

Tak Ada Proyek, Buat Meubel dan Interior

Tak Ada Proyek, Buat Meubel dan Interior

MAGELANG – Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar (Untidar) mengadakan pelatihan peningkatan life skill bagi pekerja bangunan di Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Sejak April – Oktober 2022. Mengingat di desa tersebut yang berprofesi sebagai tukang atau kuli bangunan.

Perwakilan dosen Fakultas Teknik Ali Murtopo menilai, pendapatan yang diperoleh dari profesi tukang atau kuli bangunan kurang stabil. Proyek pembangunan pun terkadang baru dimulai pertengahan hingga akhir tahun.Menurutnya, jika warga memiliki kemampuan membuat meubel dan interior dengan cakap, saat tidak ada pekerjaan proyek, mereka tetap bisa mendapat penghasilan. “Atau bahkan bisa menjadi rintisan usaha baru,” jelasnya, Kamis (20/10).

Dia menyebut, aalah satu kemampuan yang diajarkan adalah finishing High Presure Laminate (HPL). Yakni pelapis pada furnitur, seperti permukaan meja, kabinet, kitchen set, atau furnitur rumah lainnya. Hasil dari pelatihan ini, aplikasikan menjadi backdrop untuk bagian depan kantor Balai Desa Sumberarum. Desk pelayanan pun ditata sedemikan rupa sehingga akan memudahkan pelayanan. “Jadi, peserta pelatihan tidak hanya menerima materi namun juga melihat hasilnya secara langsung,” tambahnya.

Sehingga, lanjut dia, ruangan akan terkesan rapi dan warga yang berkunjung merasa nyaman. Dengan demikian, Ali menilai, penataan interior dalam ruang bisa meningkatkan performa kerja dan kenyamanan seseorang.

Sekretaris Desa Sumberarum Fathur Rohman menyambut baik program pengabdian masyarakat ini. Selain dapat menambah ilmu, juga dapat mengaplikasikannya secara langsung. “Harapannya dapat dilanjutkan program lain kedepannya,” tuturnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)