MUNGKID – Festival Film Indonesia (FFI) 2022 bakal segera mengumumkan daftar nominasi untuk menerima Piala Citra 2022 dalam berbagai kategori. Ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman tanah air ini bakal digelar di Candi Borobudur pada Sabtu (22/10).
Kegiatan ini mengusung tema Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa. Ketua Komite FFI Reza Rahadian mengatakan, Candi Borobudur dipilih sebagai lokasi pembacaan nominasi FFI dengan berbagai pertimbangan. Selain itu, juga sebagai simbol bahwa dunia film bisa selalu berkaitan dengan kebudayaan. “Terlebih Candi Borobudur ditetapkan menajdi destinasi pariwisata super prioritas (DPSP),” katanya, Jumat (21/10).
Tahun ini, lanjutnya, menjadi tahun tertinggi market sell film Indonesia. Jumlahnya diperkirakan mencapai 61 persen. “Itu angka yang belum pernah dicapai. Jadi, tahun ini menjadi bersejarah untuk dunia perfilman Indonesia,” jelas pemeran Habibie dalam Fil Habibie dan Ainun itu.
Hal itu terlihat dari film-film di box office. Jumlah penonton sudah lebih dari dua juta. Bahkan, pencapaian tertinggi ada pada film KKN di Desa Penari dengan sembilan juta penonton. Momentum itulah menjadi satu penanda bahea film Indonesia ternyata mampu bersaing dengan hadirnya film-film asing.
Dari banyaknya film yang sudah terseleksi oleh asosiasi perfilman, ada 20 nominasi film yang akan diumumkan. Dari jumlah tersebut, kemudian membentuk akademi Citra. Yang berisi para peraih Citra dari profesi masing-masing untuk menentukan nominasi lewat sistem voting.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menuturkan, dengan konsep panggung yang tidak menutupi Candi Borobudur, tentu akan memuliakan keberadaannya. Dia menilai, industri perfilman sekarang tengah naik daun. Banyak penonton yang menanti karya para aktor dan aktris Indonesia. “Kita ngalahin hollywood. Apalagi kami terus memperkuat dana abadi kebudayaan yang sudah keluar,” imbuhnya.
Sebetulnya, kata dia, pihaknya sudah membuat banyak skema perfilman. Seperti matching fun, misi semakin diperkuat, micro cinema, hingga agenda-agenda festival strategis. Terlebih, FFI menjadi barometer untuk memperkuat organisasi keseluruhan di kancah perfilman.
Dia bersyukur, kualitas FFI setiap tahunnya meningkat. Begitu pula apresiasi dari berbagai pihak. “Di luar negeri, kami juga berjaya. Festival-festival tumbuh semua dan penonton di bioskop juga banyak. Saya pikir, perfilman sedang bagus,” tegasnya.
Dia berharap, pengumuman nominasi FFI ini dapat menggerakkan semua pihak untuk mengetahui lebih lanjut soal Borobudur. Selain itu, dia juga berharap, Bupati Magelang dapat bekerja sama dengan bidang perfilman untuk mengangkat cerita yang ada di Borobudur.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, kegiatan ini menjadi satu kebanggaan dan kehormatan bagi pemerintah serta masyarakatnya. Hal ini selaras dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi. Secara tidak langsung, momentum tersebut dapat menjalin kedekatan antara pelaku seni dengan masyarakat. “Mas Reza membumikan itu dan memberikan contoh kepada semuanya. Kita bisa bersama-sama berkolaborasi dan bergotongroyong untuk membangun negeri dari semua lini,” ujarnya. (aya/pra)