Neutron Yogyakarta

Pakai Sport Center Kontak Pak Raden

Pakai Sport Center Kontak Pak Raden

MAGELANG – Unit Pelaksana Tenis (UPT) Sport Center, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang memiliki inovasi baru. Yakni Pak Raden atau akronim dari Penjadwalan Kegiatan Gelora Sanden. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas olahraga di Sport Center.

Kepala UPT Sport Center Gelora Sanden Bayu Saputro mengatakan, inovasi ini menjadi tahap awal baginya untuk memperkenalkan inovasi layanan publik. Dengan begitu, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mengakses atau mengajukan permohonan menggunakan sport center.

Lewat Pak Raden, masyarakat tidak perlu datang ke kantor pengelola untuk mengajukan jadwal peminjaman tempat. “Sekarwng tinggal scan barcode di kelurahan atau titik strategis,” ujarnya usai peluncuran inovasi di kompleks GOR Samapta, Minggu (23/10).

Setelah memindai barcode, mereka dapat mengisi formulir yang tersedia. Kemudian, permohonan akan diterima dan pengelola akan menginformasikan jadwal penggunaan sport center lewat telepon atau WhatsApp. Baik tersedia, maupun tidak.

Jika saat penjadwalan yang dipilih penuh, kata Bayu, juga akan diinformasikan. Agar masyarakat bisa memilih jadwal lain. Mereka tidak perlu mengajukan ulang dan mengisi data. “Nanti masyarakat tinggal nunggu informasi dan lanjutkan ke pembayaran dan penggunaan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyambut baik terciptanya inovasi layanan publik tersebut. Dia berharap, inovasi ini dapat mempermudah masyarakat terkait pelayanan di sport center Gelora Sanden.

Dia menambahkan, dengan adanya Pak Raden, masyarakat hanya tinggal duduk manis dengan memegang ponsel. Agar bisa mengakses dan mengajukan permohonan penggunaan fasilitas sport center.

Aziz menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah bertekad untuk konsisten mendukung dan mendorong lahirnya inovasi baru. Khususnya soal pelayanan kepada masyarakat. “Jadi, manfaatkan inovasi ini untuk mempermudah dan menikmati fasilitas sport center Gelora Sanden,” ujarnya.

Dia juga mendorong, inovasi ini terus berkembang dan tidak puas sampai di sini. Aziz meminta untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan mengikuti perkembangan teknologi. Untuk itu, perlu adanya perbaikan serta pengembangan sistem agar inovasi ini semakin memberi manfaat kepada masyarakat. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)