Neutron Yogyakarta

Ajak Lansia Berwisata dan Bahagia

Ajak Lansia Berwisata dan Bahagia

MUNGKID – Telomoyo Jeep Explore genap berusia empat tahun. Dalam perayaan tersebut, layanan transportasi paket jeep ke puncak Gunung Telomoyo ini menggelar bakti sosial bertajuk ‘berbagi cinta bersama lansia’. Dengan mengajak para orang tua terutama lansia di Kecamatan Ngablak, untuk merasakan sensasi berwisata.

Adapun rute perjalanannya dimulai dari lapangan Ngablak menuju puncak Gunung Telomoyo. Mereka juga diajak mampir di beberapa spot foto, seperti awang-awang. Kemudian, turun dari gunung menuju Kampung Pinus di Kreditan. Tujuan terakhir yakni di Embung Sekembang Pagergunung dengan memanjatkan doa bersama.

Pengelola Telomoyo Jeep Explore Mul Budi Santoso mengatakan, semangat yang diusung pada momentum kali ini yakni bagaimana berbagi cinta dan kebahagiaan kepada masyarakat. Sehingga, mereka bisa merasakan wisata yang diliputi kebahagiaan juga bisa menambah umur mereka. “Mungkin kesibukan keluarga dan kendala lain, belum bisa menikmati potensi wisata yang ada di Gunung Telomoyo dan sekitarnya,” bebernya di sela acara, Rabu (26/10).

Dia menceritakan, Telomoyo Jeep Explore dulunya hanya memiliki tiga unit. Sekarang bertambah hingga 36 unit. Hal ini tentu akan menambah pelayanan wisatawan dengan maksimal. Dia menargetkan, pada 2023 mendatang, bisa mencapai 50 unit. Mengingat kapasitas di puncak Telomoyo masih terbatas.

Dengan bertambahnya armada jeep, kata dia, membuat semakin percaya diri untuk menjalin hubungan dengan biro wisata maupun hotel di Kabupaten Magelang. Saat ini pun, sudah ada banyak rombongan bus-bus besar yang mampir di Gunung Telomoyo dan menyewa jeep.

Dia menyebut, untuk menikmati sensasi naik ke gunung menggunakan jeep, para pengunjung bisa mendapatkannya dengan harga yang terjangkau. Mulai dari paket short trip Rp 400 ribu hingga long trip Rp 1 juta. “Tergantung tujuan, lamanya perjalanan, sasaran objek wisata. Satu kali trip untuk empat penumpang. Paling mahal, kami melayani paket long trip dari Gunung Telomoyo menuju Ketep Pass dengan lama perjalanan enam jam,” jelasnya.

Bahkan, banyak pengunjung yang tertarik untuk menggunakan paket long trip dari Gunung Telomoyo, melewati Gunung Merbabu, hingga Ketep Pass di lereng Gunung Merapi. Namun, paket perjalanan yang disediakan, hanya untuk jasa transportasinya saja. Untuk masuk ke objek wisata lain dan tempat kuliner, pengunjung bisa membayar sendiri. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)