MAGELANG – Kurang puas rasanya jika menjadi mahasiswa, tapi tidak memberikan sumbangsih kepada kampus maupun masyarakat. Hal itu dirasakan oleh Dinda Amalia, peraih juara satu Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Magelang. Mahasiswi Teknik Sipil, Universitas Tidar (Untidar) ini aktif dalam berbagai kegiatan.
Di tengah kesibukannya mengikuti mata perkuliahan, dia juga menggunakan waktu senggangnya untuk bekerja dan mengikuti beberapa organisasi. Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Karesidenan Surakarta, aktif di Forum Kesetaraan BEM, dan juga Elang Cendekia.
Sebenarnya, dia tertarik di berbagai bidang. Tidak hanya sebagai duta saja, tapi ikut kejuaraan pencak silat, menulis puisi, artikel, lomba debat bahasa Inggris, dan lain-lain. “Kalau duta Genre itu sebenarnya sudah daftar tahun kemarin, cuma nggak lolos jadi finalis,” ujarnya, Jumat (16/12).
Namun, ia tak menyerah begitu saja. Dia kembali mengikuti ajang duta Genre di tahun 2022. Beruntung, dia lolos dan membawa pulang piala juara satu. Hal itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri baginya.
Menurutnya, dengan mengikuti banyak kompetisi, bisa mengasah kemampuannya. Serta bisa mengetahui apa yang menjadi keunggulan dalam dirinya. “Saya ingin membranding diri saya. Saya ingin punya pengalaman yang banyak untuk bekal hidup saya,” bebernya.
Menjadi seorang duta Genre tentu memikul beban yang tidak sedikit. Juga menguras tenaga. Justru itu membuat lelahnya terbayar saat apa yang dilakukan berjalan lancar.
Dia berharap, bisa membuat anak-anak di Kota Magelang mempunyai mindset soal masa depan yang lebih baik. “Mereka benar-benar terhindar dari pergaulan bebas dan merencanakan masa depannya sebaik mungkin,” jelasnya.
Lebih dari itu, dia enggan melihat anak-anak terlantar, acuh soal pendidikan, dan lebih banyak nongkrong. Dia memandang hal itu sangat miris. Menurutnya, seburuk apapun latar belakang mereka, tapi mereka bisa merencanakan kehidupan yang lebih baik ke depannya.
Gadis kelahiran 1 Agustus 2002 ini berharap, tahun depan bisa mengikuti Duta Genre Provinsi Jawa Tengah. Meski begitu, ia juga ingin menjajal peruntungan menjadi duta bahasa, duta inspirasi, dan mengikuti pertikaran pelajar ke luar negeri. “Saya juga pengen ikut pertukaran di Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Itu harapan saya di tahun 2023,” harapnya.
Sebenernya, dia sudah mencoba daftar, tapi belum beruntung lantaran ada kendala dari internal kampus. Yang mana belum bisa memberi izin kepada mahasiswanya. Dia ingin tahun depan bisa mencoba lagi.
Dia mengaku senang karena bisa berkegiatan dengan banyak orang. Seperti Wali Kota Magelang, para OPD, dan lain sebagainya. Semakin bertambah pula pengalaman public speaking-nya. Karena menurutnya, relasi sangat penting bagi kehidupan ke depan.
Lantaran banyak kegiatan yang diikuti, ia merasa agak kesulitan untuk membagi waktunya. Kadang, ia diminta untuk mengisi sosialisasi, tapi bebarengan dengan kuliah. Jika dihitung, ia kerap izin tidak mengikuti perkuliahan. Namun, dosen pun maklum dan mengizinkan dia mengikuti kegiatan. (aya/bah)