Neutron Yogyakarta

Selamatkan Bocah, Anggota TNI Diganjar Penghargaan

Selamatkan Bocah, Anggota TNI Diganjar Penghargaan

MAGELANG – Tiga anggota TNI Kodim 0705/Magelang mendapat penghargaan usai aksi heroiknya menyelamatkan bocah 7 tahun yang tercebur sumur di kompleks Candi Borobudur, beberapa waktu lalu. Bocah tersebut berhasil selamat berkat Serda Rahman, Serda Wahyu Aji Riyansyah, dan Serda M Subadar.

Saat itu, ketiganya tengah bertugas di Pos Pengamanan di Candi Borobudur pada Minggu (1/1). Lantaran mendengar teriakan minta tolong dari pengunjung. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung menuju lokasi, tepatnya di dekat toilet sebelum pintu masuk candi.

Ternyata, kata Serda Rahman, bocah tersebut sudah berada di sumur dengan kedalaman 12 meter. Dua temannya melihat selang dan menggunakan alat tersebut untuk menolong bocah itu. Beruntung, sang anak selamat dan tidak ada luka yang cukup serius.

Dia mengaku bersyukur karena mendapat penghargaan dari Kodim 0705/Magelang atas aksinya tersebut. “Syukur Alhamdulillah. (Penghargaan) itu jadi suatu penyemangat lagi ke depannya,” kata anggota TNI asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu usai upacara, kemarin (9/1).

Sementara itu, Kepala Staf Kodim 0705/Magelang Mayor Inf Sudarno menuturkan, penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi dari jajaran TNI kepada anggotanya. Menurutnya, aksi ketiganya merupakan suatu panggilan kehormatan.

Dia mengatakan, ketiga anggota tersebut menginspirasi seluruh prajurit. Agar setiap tugas apapun, tidak menyampingkan kegiatan lain. Termasuk visi-misi kemanusiaan yang telah melekat di dada prajurit.

Sudarno menyebut, prajurit TNI tidak hanya melaksanakan tugas pokok yang diberikan oleh pimpinan saja. “Contoh seperti pengamanan, tidak hanya tugas pengamanan saja,” ujarnya.

Terlebih, lanjut dia, setiap prajurit sudah dilatih sedemikian rupa untuk selalu melihat situasi dan kejadian yang ada di sekitarnya. “Kalau kami sebagai pengetahuan dasar, selalu memperkirakan keadaan medan dan memperkirakan keadaan taktis. Dan itu selalu melekat pada prajurit,” sambungnya.

Dengan begitu, apapun yang terjadi di wilayahnya, memiliki kewajiban agar prajurit harus melakukan tindakan. Dia berharap, seluruh prajurit bisa mencontoh perbuatan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh tiga anggotanya.

Dua menambahkan, pada Selasa (10/1), mereka juga bakal mengisi acara sebagai narasumber di Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad). Sekaligus menjadi sosok inspiratif kepada seluruh prajurit angkatan darat lainnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)