RADAR MAGELANG – Stunting di Kapbupaten Kulonprogo mengalami kenaikan tahun lalu. Dari 14,9 persen menjadi 15,8 persen. Menindaklanjuti kenaikan itu, Pemkab Kulonprogo menggelar rapat koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan dan Pencegahan Stunting kemarin (5/4).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kulonprogo Ariadi menjelaskan, penanganan dan pencegahan stunting sebetulnya sudah dilakukan. Dengan membuat tim pendamping tingkat kalurahan. Tim bekerja berjenjang mulai dari kabupaten, kapanewon, dan kalurahan, termasuk juga sudah ada tim pendamping keluarga.
“Pendampingan-pendampingan ini harus efektif memberikan edukasi pencegahan dan penanganan stunting, sehingga target 2024 mencapai satu digit atau di bawah 10 bisa tercapai,” jelasnya.
Pj Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengamini, masalah stunting cukup kompleks karena dipicu berbagai faktor. Dia pun menyarankan untuk membuat grup WhatsApp tingkat kalurahan untuk masalah kesehatan.
“Buat sistem dan itu tidak terlalu sulit karena kita punya posyandu yang sudah merata, tidak perlu membuat institusi baru, gunakan institusi yang sudah ada dilengkapi proses pemberdayaan masyarakat,” bebernya. (tom/eno/sat)