Neutron Yogyakarta

Semangat Tak Surut, meski Usia Lanjut

Semangat Tak Surut, meski Usia Lanjut
SEMANGAT : Warga Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan tampak begitu antusias mengikuti pelatihan jurnalistik barsama Radar Kebumen.(M HAFIED/RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Ada yang beda dalam sesi pelatihan jurnalistik yang digelar Radar Kebumen (Jawa Pos Radar Jogja Group). Jika biasanya peserta berangkat dari kalangan pelajar, namun kali ini mayoritas peserta diikuti bapak berkepala empat. Seperti apa keseruannya?
M Hafied, Radar Kebumen, Kebumen

Malam itu, jarum jam tak terasa menunjukkan pukul 00.30 dinihari. Para peserta pelatihan jurnalistik tampak masih begitu bersemangat. Padahal kalau dilihat kuorum, peserta berusia sepuh jauh lebih mendominasi.

Rasa ingin tahu mereka semakin menggebu-gebu ketika masuk sesi diskusi. Mereka terlihat larut dalam pembahasan mengenai jurnalistik, khususnya peran media massa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pelatihan bertajuk Tadarus Jurnalistik ini berlangsung di gedung pertemuan Yayasan Erha Insan Cendekia, Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Jumat (14/4).

Forum tersebut diikuti 40 peserta dari berbagai latar belakang. Ada dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, praktisi hukum, petani hingga kalangan pemuda. “Baru sekali ngobrol sedekat ini dengan wartawan. Selama ini tidak tau orangnya, cuma liat tulisannya aja,” kata seorang peserta, Darisun yang kini berusia 60 tahun.

Diskusi pembahasan jurnalistik malam itu terasa begitu hangat. Apalagi mengenal tentang jurnalistik bagi mereka adalah hal baru. Sesuatu khasanah keilmuan yang jarang ditemukan di lembaga pendidikan. “Mungkin seumur hidup baru saya baru tau apa itu jurnalistik,” ucapnya.

Saking asyiknya diskusi, sampai-sampai suguhan kopi sebagai teman diskusi terlihat tak tersisa. Sesekali celetukan humor seorang peserta membuat ramai seisi ruang pelatihan. Sayup mata kantuk langsung terobati dengan guyonan khas layaknya di sebuah tongkrongan. “Enak jadi wartawan. Kurang apa coba? Sudah jadi wartawan, tambah jadi ratu. Sampai dibuatin lagu sama Nasida Ria, itu Ratu Dunia,” sahut Darisun.

Bagi Darisun, belajar atau menimba pengalaman baru bukan diukur dari segi usia. Menurutnya usia tua bukan berarti merendahkan posisi seseorang yang ingin belajar. Bahkan dari sekilas penyampaian materi narasumber, dia berharap bisa dipraktekkan para pemuda untuk membawa perubahan positif bagi desa. “Ini ilmu penting banget buat anak muda, biar desa maju lewat berita. Ayo buat acara lagi, jangan cuma sekali. Harus berkelanjutan,” ujar dia.

Durasi tiga jam mengakhiri pertemuan pada malam itu. Pelatihan ini digelar atas buah kerjasama yayasan di desa setempat dengan Radar Kebumen. Adapun materi diberikan meliputi literasi digital.

Kemudian peserta diajak membedah mengenai nilai-nilai dalam ilmu jurnalistik. “Ya, kami bersyukur bisa ikut bagian. Nanti bisa diagendakan lewat desa atau wadah yang ada di desa,” kata Aktivis pemuda Desa Peniron Taufik Hidayat. (pra)

Lainnya

Exit mobile version