Neutron Yogyakarta

Setelah Enam Bulan, Tak Lagi Belajar di Musala

Setelah Enam Bulan, Tak Lagi Belajar di Musala

RADAR MAGELANG – Siswa dan guru SD Negeri 1 Kemangguan kini sedikit bisa bernafas lega. Mereka tak kuasa menutupi kegembiraan setelah mendapat kabar ruang kelas yang selama ini rusak bakal segera diperbaiki.

Kabar membahagiakan ini setelah Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih meninjau langsung ruang belajar sekolah tersebut yang dikabarkan nyaris roboh. Benar saja, ketika dicek atap gedung sekolah mengalami rusak parah.

Kerusakan terparah berada di ruang kelas V. Di sana, Wakil Bupati Ristawati melihat langsung atap kelas harus ditopang menggunakan kayu agar bisa bertahan. Kondisi ini memaksa siswa  belajar di musala atau mencari tempat yang dinilai lebih aman. Mereka terpaksa mengungsi sejak enam bulan lalu untuk mengindari resiko atap kelas roboh. “Sementara belum bisa dipakai, sehingga anak-anak harus belajar di musala,” ujar Ristawati di lokasi, Senin (17/4).

Lebih lanjut, dia menyebutkan lokasi SD Negeri 1 Kemangguan sebenarnya berdekatan dengan SD negeri lain atau hanya berjarak sekitar 50 meter. Namun begitu, belum ada wacana penggambungan mengingat jumlah siswa masih mencukupi. “Kalau siswanya sudah sangat sedikit, baru bisa kita gabungkan,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Kemangguan Murdo Wahono mengaku terharu atas kunjungan wakil bupati beserta jajaran. Dia berterimakasih karena mendapat perhatian langsung dari dinas yang menangani. “Selama itu anak-anak belajar di mushala agar lebih aman,” katanya.

Murdo mengatakan, kerusakan atap sekolah memang menjadi keprihatinan bersama. Proses belajar mengajar otomatis terganggu dengan kondisi tersebut. Di menyebut jumlah siswa SD Negeri 1 Kemangguan sebanyak 70 siswa. Sedangkan khusus kelas V ada 19 anak. “Gedung yang rusak sebenarnya satu bangunan, karena nyambung dengan kelas VI dan ruang guru. Jadi kalau sampai ambruk, pasti menjalar ke ruang lain,” ungkapnya. (fid/pra/sat)

Lainnya