Neutron Yogyakarta

Ajang Silaturahmi, Cerminkan Kebersamaan

Ajang Silaturahmi, Cerminkan Kebersamaan
MERIAH: Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah (SKBM) dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan, termasuk para pelajar yang ikut serta membawakan tari Gambyong secara kolosal dan seni beladiri Tapak Suci.(Humas PDM Kabupaten Magelang untuk radar jogja)

RADAR JOGJA – Ratusan pelajar Muhammadiyah Kabupaten Magelang menarikan tari Gambyong secara kolosal pada acara Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah (SKBM) tingkat Kabupaten Magelang, Sabtu (6/5). Setelah itu, giliran perguruan seni beladiri Tapak Suci putra dan putri menunjukkan kebolehannya.

Ketua Panitia SKBM Sularta menyebut, jumlah penari kolosal mencapai 200 pelajar, yang terdiri dari SMP dan SMA. Sedangkan tapak suci putra dan putri terdiri dari 220 pelajar. Tari kolosal itu mencerminkan kebersamaan bagaimana amal usaha Muhammadiyah (AUM) bergerak memajukan Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.

Para pelajar pun tampak antusias berlatih untuk memberikan penampilan terbaik mereka di hadapan para warga Muhammadiyah. “Tapak Suci juga tampil secara kolosal dalam rangka menjalin kebersamaan antarpelajar dan sekolah-sekolah Muhammadiyah,” jelasnya di Lapangan drh Soepardi, Sawitan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari menambahkan, SKBM ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi warga Muhammadiyah. Tapi juga menjadi ruang bagi persyarikatan Muhammadiyah untuk mengekspresikan potensi mereka. “Muhammadiyah memberi panggung untuk itu,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Prof Abdul Fattah Santosa menambahkan, SKBM serupa sudah dilaksanakan di tujuh daerah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Magelang. “Dari 35 daerah, baru tujuh yang sudah. Jadi setiap minggu ada daerah yang melaksanakan SKBM,” terangnya.

SKBM ini, kata dia, memiliki manfaat bagi penguatan organisasi Muhammadiyah. Bersamaan dengan SKBM, PDM Kabupaten Magelang juga menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-8. Musyda merupakan periodisasi pergantian pimpinan yang dilaksanakan setiap lima tahunan. Dimulai dari muktamar, musyawarah wilayah, kemudian musyda, diikuti cabang dan ranting.

Bagi Muhammadiyah, pimpinan adalah amanah. Dia menekankan, bagi yang menerima amanah dapat melaksanakan dengan baik. “Bagi yang tidak, masih ada majelis dan lembaga, tidak harus di pimpinan harian. Jadi, banyak cara untuk mengabdi dan bermuamalah di Muhammadiyah,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, 32 calon anggota PDM Kabupaten Magelang Periode Muktamar ke-48 juga dikenalkan ke seluruh warga Muhammadiyah. Selanjutnya, mereka mengikuti musyda dan rapat pleno mulai Sabtu sore (6/5) hingga Minggu (7/5). Agendanya yakni pemilihan anggota PDM Kabupaten Magelang dan Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, kiprah Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya telah memiliki rekam jejak yang sangat panjang dan cemerlang. Serta sudah terbukti eksistensi, konsistensi, dan kontribusinya.
Untuk itu, dalam menghadapi tantangan-tantangan perubahan zaman di era 4.0 ini, dia optimistis, Muhammadiyah akan dapat melahirkan gagasan, terobosan, dan program-program baru yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. “Harapannya, melalui Musyda ini akan menghasilkan keputusan-keputusan terbaik,” bebernya. (aya/pra/sat)

Lainnya