Neutron Yogyakarta

Rute Lari Sama dengan Rute Pendakian Gunung Merbabu

Rute Lari Sama dengan Rute Pendakian Gunung Merbabu
SANG JUARA: Tiga pelari berhasil menduduki podium 1, 2, dan 3 setelah berlari sejauh 20 kilometer pada ajang perlombaan lari Merbabu Sky Race.(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Untuk kali pertama, ajang perlombaan lari Merbabu Sky Race 2023 yang mengusung sport tourism, digelar. Kegiatan lari lintas alam ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Yang mana terbagi menjadi tiga kategori, yakni 10K, 20K, dan 40K.

Merbabu Sky Race 2023 dimulai hari Sabtu (6/5) pukul 05.00 untuk kategori 40K. Kemudian, Minggu (7/5) pukul 05.00 untuk 20K dan 07.00 untuk 10K di Sunsetfalls Gardens and Resort. Kategori 40K menjadi lari terberat di Indonesia untuk kategori trail run di bawah 50K.

Rute yang disajikan pun sangat unik dan indah. Pelari melewati permukiman warga dan perkebunan. Dengan pemandangan Gunung Andong, Telomoyo, Sindoro, dan Sumbing. Bahkan, rute yang digunakan sama dengan jalur pendakian Gunung Merbabu. Melalui Cuntel, Thekelan, dan Selo.

General Manager Sunsetfalls Gardens and Resort Rudy Adimulyo menuturkan, kegiatan ini diikuti sebanyak 567 orang dari beberapa negara, seperti Amerika, Vietnam, dan lainnya. “Agar kawasan ini (Merbabu) bisa dikenal oleh dunia. Di Merbabu, elevasi dan medannya sungguh luar biasa. Pemandangannya juga indah,” ujarnya di sela acara, Minggu (7/5).

Di samping itu, kegiatan ini mengusung sport tourism yang diharapkan dapat memberikan multiplayer effect kepada warga setempat. Terutama memberdayakan para pelaku usaha, agar dapat mengangkat perekonomiannya. Ke depan, harapannya Merbabu Sky Race menjadi agenda tahunan dan terus ditingkatkan.

Sementara itu, Race Director Sri Agus Budi Santoso menjelaskan, keberadaan Gunung Merbabu memang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi lokasi dan posisinya cocok untuk perlombaan lari trail. Ditambah dengan potensi lokal yang bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Dia menyebut, lari lintas alam kali ini cukup menantang. Dengan medan Gunung Merbabu, membuat pelari dapat merasakan sensasi yang berbeda. “Yang 40K ini unik karena start-nya sudah di ketinggian dengan jarak 20 kilometer, orang bisa muncak ke Gunung Merbabu. Jarang event race sejenis dengan jarak di bawah 30 kilometer sampai puncak,” sebutnya.

Selain itu, lanjut dia, kategori 40K menjadi race di bawah 50K yang terberat di Indonesia. Lantaran pelari harus menempuh rute ke Gunung Merbabu sebanyak tiga kali dengan batasan waktu yang menantang. “Merbabu ini uniknya punya sabhana yang bagus, puncaknya ada tiga. Karakternya juga beda dari gunung lain,” paparnya.

Adapun pelari yang berhasil menduduki podium pertama kategori male 40K adalah Rizqi Dwi dari Magelang dalam waktu 8 jam 52 menit 1 detik. Kemudian, diikuti oleh Khaider Ali di podium kedua dengan catatan waktu 11 jam 19 menit 18 detik. Sedangkan podium ketiga diisi oleh Kairul Asjad dalam waktu 11 jam 39 menit 16 detik.

Sementara untuk kategori female 40 K podium pertama berhasil diselesaikan dalam waktu 13 jam 41 menit 20 detik, yakni Sianti Candra. Lalu, podium kedua Desi Ariyani dengan waktu 15 jam 16 menit 54 detik. Terakhir, podium ketiga diisi oleh Nadine Jasmine dengan catatan waktu 17 jam 52 menit 40 detik. (aya/pra/sat)

Lainnya

Exit mobile version