Neutron Yogyakarta

Hasil Perbaikan, Jumlah Pemilih Berkurang, TPS Tetap 4.407

Hasil Perbaikan, Jumlah Pemilih Berkurang, TPS Tetap 4.407
SIMBOLIS: Penyerahan dokumen rekapitulasi hasil perbaikan daftar pemilih sementara (DPS) tingkat Kabupaten Magelang, Jumat (12/5).(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang mencatat, daftar pemilih sementara (DPS) di wilayahnya berkurang, yakni sebanyak 2.004 orang. Hal itu berdasarkan rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil perbaikan (DPSHP) Pemilu 2024. Yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meninggal hingga pindah domisili.

Ketua KPU Kabupaten Magelang Affifuddin menuturkan, memang ada perubahan jumlah DPS usai dilakukan perbaikan. Dari yang semula berjumlah 1.011.221 pemilih di 21 kecamatan, kini menjadi 1.009.217 pemilih. Dengan rincian, jumlah pemilih laki-laki ada 503.579 dan perempuan ada 505.638 orang. Dia menyebut, hampir semua wilayah ada perubahan jumlah DPS.

Sebab, banyak masyarakat yang memutuskan untuk pindah domisili. Dari Magelang ke luar daerah maupun sebaliknya. Ada pula masyarakat yang meninggal dunia. Sehingga dimungkinkan adanya jumlah pemilih berkurang. “Pemilih kan sifatnya dinamis. Ada yang alih status, misalnya TNI/Polri menjadi warga sipil maupun sebaliknya,” terangnya, Jumat (12/5).

Kendati mengalami penurunan, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) tetap. Yakni ada 4.407 titik yang terdiri dari 4.399 TPS reguler dan delapan TPS lokasi khusus. TPS tersebut memfasilitasi para pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena beberapa alasan. Seperti tinggal di asrama, pondok pesantren (ponpes), maupun masyarakat dari luar daerah.

Dia merinci, ada lima TPS lokasi khusus di Kecamatan Tegalrejo, dua TPS di Kecamatan Secang, dan satu TPS di Kecamatan Muntilan. Kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS lokasi khusus berasal dari lembaga yang bersangkutan. TPS lokasi khusus tersebut, lanjut dia, tidak ada yang ditempatkan di daerah rawan bencana. Mengingat kondisi Gunung Merapi sudah landai.

Sementara untuk mengantisipasi data pemilih ganda, KPU mengoptimalkan penggunaan sistem informasi data pemilih (Sidalih) serta berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Magelang. “Kalau ada penduduk Magelang yang bekerja di luar negeri, bisa terdeteksi,” beber Affifuddin.

Pada Pemilu 2024 mendatang, ada sebanyak 1.693 pemilih pemula. Kemudian, pemilih tidak memenuhi syarat ada 3.697 dan ada 4.133 data pemilih yang dilakukan perbaikan. Sedangkan pemilih potensial non KTP-el ada 28.815 orang yang mana pada 14 Februari 2024 mendatang, usianya sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. (aya/pra/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)