Neutron Yogyakarta

Jadi Penyemangat Tingkatkan Permorma

Jadi Penyemangat Tingkatkan Permorma
PULANG: Amiruddin Bagas Kaffa saat memamerkan medali emas yang didapat usai menjuarai ajang SEA Games.(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Bek kanan Timnas Indonesia Amiruddin Bagas Kaffa, akhirnya pulang ke rumahnya di Dusun Sindas, Pancuranmas, Secang. Kepulangannya itu disambut meriah oleh keluarga dan warga desanya. Lantaran dirinya menjadi salah satu penggawa timnas U-22 peraih emas SEA Games di Kamboja beberapa waktu lalu.

Lagu ‘Garuda di Dadaku’ yang dinyanyikan anak-anak hingga pejabat bergema di Dusun Sindas. Bagas pun tampak semringah menyapa warga setempat. Dengan mengenakan baju koko putih dan sarung hitam, ia berjalan sembari melambaikan tangan.

Anak-anak dari SD Negeri Pancuranmas terlihat antusias menyambut kedatangan Bagas. Mereka membawa bendera merah putih kecil. Pemain timas itu semakin tersenyum lebar. Ia juga berkesempatan menyalami para guru yang ikut menanti kedatangannya.

Bagas mengaku senang lantaran bisa pulang dan kembali berkumpul dengan keluarganya. Sebagai bentuk penyegaran usai menghabiskan tenaganya pada ajang SEA Games. “Saya harus latihan lagi tanggal 29 Mei di Jogja dan langsung gabung dengan tim (Barito Putera),” terangnya di lokasi, kemarin (22/5).

Saat berlaga, Bagas sempat mengalami luka di bagian bibir. Beruntung, luka tersebut tidak terlalu serius dan sudah mengering usai mendapat beberapa jahitan. Dengan kondisi itu, Bagas sempat mengalami ketidaknyamanan saat makan lantaran masih terasa perih. Dia juga berencana pergi ke rumah sakit untuk mengambil jahitan di bibirnya.

Dia berharap, kondisinya akan semakin membaik sebelum menjalani masa latihan dengan klub Barito Putera. Sebetulnya, para pemain telah menjalani latihan sejak 17 Mei. Namun, dia telah berkoordinasi dengan pelatih dan diberi izin untuk libur beberapa hari.

Bagas menyebut, sebelum memutuskan pulang ke rumah, dia sempat berlibur ke Bali. “Pengen lihat pantai, refreshing sebentar. Cuma dua hari (di Bali) karena kemarin ada acara di Jakarta. Hari ini (kemarin, Red) baru pulang sekalian bertemu Bagus,” urainya.

Saat tiba di rumah, Bagas dan Bagus diajak berziarah ke makam kakek serta neneknya. Menurutnya, hal itu menjadi satu tradisi dari orang tuanya yang ditularkan kepada dirinya dan Bagus. Agar sebelum berangkat maupun pulang selalu ke makam.

Untuk mendapat medali emas di ajang bergensi tersebut, kata dia, membutuhkan waktu latihan dan penantian yang panjang. Kemenangan itu jelas menjadi prestasi membanggakan, khususnya bagi dirinya dan para pemain serta warga Indonesia pada umumnya.

Setelah dinyatakan keluar sebagai juara, dia mengaku senang dan bangga kepada timnya. Tapi menurutnya, perolehan prestasi itu menjadi awal bagi dirinya untuk menorehkan prestasi lainnya. Dia harus lebih bekerja keras dan berlatih semaksimal mungkin untuk neningkatkan performanya.

Dia menyebut, mulai bermain dan bergabung dengan klub pada U-16. Bagas berharap, permaiannya akan semakin baik dan bisa berlaga di papan atas. Terutama bisa bergabung dengan timnas senior. “Main bola sebenarnya hanya sekadar hobi. Terus saya merasa senang dan nyaman main bola, akhirnya menggeluti dunia bola,” paparnya.

Ayah Bagas, Yuni Puji Istiyono mengaku senang dan terharu atas kepulangan sang anak. Bahkan, ia dan keluarga memang sudah menanti-nantikan kepulangan Bagas serta saudara kembarnya, Amiruddin Bagus Kahfi. “Alhamdulillah (penyambutannya) secara sederhana karena kami baru terima informasi dari Bagas, sehingga tadi getok senggol dengan warga,” ujarnya.

Dia menambahkan, Bagas juga menghadiri undangan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk bertemu dengannya. “Nanti sore atau malam (kemarin, Red) ketemu sama bapak gubernur. Karena dikasih undangan untuk sowan ke sana,” imbuhnya.

Saat tiba di rumah, Bagas juga berkesempatan untuk memamerkan emas yang didapat. Puji berpesan kepada kedua anaknya untuk tetap rendah hati, fokus, dan semangat dalam berlatih sepak bola. (aya/bah/sat)

Lainnya