Neutron Yogyakarta

Kalurahan Pendoworejo Langgengkan Tradisi Gogoh Iwak

Kalurahan Pendoworejo Langgengkan Tradisi Gogoh Iwak
EDUKATIF: Anak-anak begitu antusias mengikuti gogoh iwak di sawah dekat Dadap Sumilir Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo, Minggu (21/5).(HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo menggelar tradisi gogoh iwak atau menangkap ikan tanpa menggunakan alat, Minggu (21/5). Kegiatan ini sudah ada sejak zaman dahulu. Nah, sekarang menjadi kegiatan wisata edukasi yang seru bagi wisatawan yang berkunjung ke Bumi Binangun.

Berada di area persawahan Kompleks Kedai Dadap Sumilir, satu petak sawah kosong itu disulap menjadi arena gogoh iwak. Ratusan lele, wader, dan nila dilepas untuk ditangkap. “Kami ingin mengangkat lagi kearifan lokal dan melestarikan tradisi gogoh ikan. Dahulu menangkap ikan dengan tangan kosong sudah biasa,” ucap pengelola Dadap Sumilir, Awang.

Dijelaskan, gogoh iwak juga bertujuan mengalihkan sementara perhatian anak-anak dari gadget. Anak-anak diajak untuk mengakrabi kembali lingkungannya, menikmati keindahan alam yang indah di kawasan menoreh Kulonprogo. “Ide awal karena banyaknya anak-anak kecil yang terhipnotis gadget dewasa ini, sementara disini banyak sawah yang luas berikut pematang yang cocok untuk berburu ikan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan gogoh iwak kali ini juga bertepatan pasca panen padi, banyak lahan sawah yang kosong dan pas untuk mengajak anak-anak berburu ikan dengan tangan. Sejak awal, kegiatan gogoh iwak ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan kocek ketika jajan di kedai. “Ini gratis dan ikannya juga boleh dibawa pulang,” ujarnya.

Ditambahkan, kegiatan ini memang hanya dilakukan sebelum masa tanam atau pasca panen, namun kedepan rencana akan dijadikan agenda rutin semacam festival. “Sementara waktu-waktu tertentu saja, sebelum musim tanam padi,” ucapnya.

Salah satu pengunjung Titis Reatrisia Pratiwi, 9, mengaku sangat senang bisa ikut gogoh iwak di Dadap Sumilir. Kendati harus berbasah-basahan bahkan tubuhnya kotor karena lumpur. Ia merasa puas. “Seneng, tadi dapat lima ekor ikan. Mau saya bawa pulang digoreng,” katanya.

Pengunjung lain Eni Susilowati, 45, membawa serta anak dan keponakannya untuk ikut gogoh iwak. Ia menilai kegiatan ini sarat manfaat, sebab bisa menjadi pengalaman baru bagi anak-anak. “Anak-anak bisa tambah tahu alam, asik main di kampung tidak main HP melulu,” ungkapnya. (tom/din/sat)

Lainnya