RADAR MAGELANG – Puluhan warga di Kecamatan Windusari diduga mengalami keracunan. Mayoritas mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, hingga diare usai memakan makanan berupa tongseng dan lainnya, Senin malam (22/5). Namun, penyebab utamanya belum diketahui secara pasti karena masih menunggu hasil laboratorium.
Warga Desa Umbulsari Solkhan Soimin menceritakan, usai menggelar perlombaan satkamling Senin malam, para warga memakan makanan prasmanan yang disajikan oleh kepala desa. Seperti tongseng sapi, tahu bakso, hingga aneka snack. Tapi, pagi harinya dia merasa perutnya melilit.
Beruntung, Solkhan tidak sampai mengalami muntah akibat mengonsumsi makanan tersebut. Lantas, dia pergi ke Puskesmas Windusari untuk mendapat perawatan. “Merasakan itu (perut melilit) sekitar pukul 11.00. Terus ke puskesmas dan dapat obat,” terangnya saat ditemui, kemarin (23/5).
Dia menyebut, tidak hanya dirinya yang merasakan hal itu. Karena banyak warga Desa Umbulsari mengalami hal yang sama. Bahkan, bisa dikatakan lebih parah daripada Solkhan. “Saya ke puskesmas juga bawa pasien lain. Sampai balik tiga kali,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Umbulsari Budi Santoso menuturkan, setelah pagelaran lomba selesai, para warga yang berpartisipasi diminta untuk makan di rumahnya. Adapun menunya yakni tongseng sapi, tahu, kerupuk, dan lainnya. Menu tersebut memang dimasak sendiri oleh istrinya. Untuk aneka snack, kata dia, dipesan dari toko.
Saat makan bersama, kata dia, tidak ada gejala atau kondisi yang mengarah pada keracunan. Tapi, keesokan harinya, banyak warganya yang merasa sakit perut dan diare. Justru dia dan keluarga tidak mengalami gejala tersebut maupun kekuhan yang berarti.
Dia menyebut, ada 58 warganya yang diduga mengalami keracunan. Sebanyak 52 orang mendapat perawatan di Puskesmas Windusari, lima orang di puskesmas terdekat, dan satu di antaranya dibawa ke RSJ Prof dr Soerojo Magelang.
Namun, lanjut dia, kondisi satu orang tersebut sudah membaik. Hanya saja, masih butuh perawatan sehingga harus menjalani rawat inap. “Orang tuanya yang memilih ke RSJ karena mungkin anaknya diare terus. Sekarang sudah membaik, mungkin rawat inap semalam,” paparnya.
Plt Kepala Puskesmas Windusari dr Isfina Tsani Fiari menyebut, telah menangani 52 warga dan mendapat obat rawat jalan. Namun, ada satu pasien yang diobservasi, tapi keadaannya sudah membaik dan dipulangkan. Adapun keluhan pasien, lanjut dia, bervariasi dan hampir sama. Mulai dari diare yang berturut-turut, muntah, hingga pusing.
Reaksinya, lanjut dia, memang cenderung lama dan tergantung daya tahan tubuh masing-masing orang. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait untuk mengambil sampel sisa makanan. Seperti nasi, tongseng sapi, sayuran, hingga sampel snack.
Setelah pengambilan sampel sisa makanan tersebut, puskesmas memberikannya ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang untuk diuji lebih lanjut. “Rencananya, hari ini (24/5) akan dilakukan pemeriksaan sampel di Semarang,” terangnya.
Dia menduga, keracunan tersebut berasal dari makanan yang dimakan oleh warga pada Senin malam. “Dugaannya keracunan karena semua yang sakit, pada malam itu ikut makan. Cuma ini belum tahu makanannya yang mana, akan kami dalami dulu,” imbuhnya.
Kapolsek Windusari AKP Sutarman menuturkan, dugaan keracunan massal itu terjadi usai memakan makanan yang disajikan pada Senin malam. Tapi, baru bereaksi pada keesokan harinya. “Cukup banyak warga yang terdampak. Tapi, langsung ditangani oleh perangkat desa dan disediakan ambulans,” kata dia. (aya/bah/sat)